Ogan Ilir, KRsumsel.com – Terkait adanya informasi yang mengatakan adanya Dugaan perbuatan yang dapat merugikan negara, yang terjadi di Satuan tugas Covid 19 Kabupaten Ogan ilir, yang diduga dilakukan oleh salah satu ASN di Dinas Kesehatan kabupaten Oi.
Menanggapi hal ini Kepala BPBD Ogan Ilir, Ardha Munir, yang juga merupakan Kepala Pelaksana Satgas Covid-19 Kabupaten Ogan Ilir, saat di konfirmasi mengatakan, dirinya memang sudah mendengar hal tersebut.
“Saya sudah cek secara administrasi dan memang benar, bahwa yang bersangkutan yang benama Hn, namanya tidak termasuk dalam SK yang dikeluarkan oleh Bupati, yang bertugas sebagai petugas pemusalaran jenazah, namun anehnya nama yang bersangkutan ada di dalam daftar petugas yang menerima honor,” jelas Kepala Pelaksana Satgas Covit 19.
Ditambahkannya, bahwa dirinya pernah memanggil dan menjelaskan hal ini kepada yang bersangkutan, namun dia hanya menjawab kalau dirinya tidak bersalah.
Ditempat terpisah, kepala Dinas Kesehatan Hendra Kudeta saat dikonfirmasi terkait hal ini, mengatakan, kalau didalam Satgas Covid yang bertugas sebagai tim pemulasaran hanya dua Orang dari Dinas Kesehatan.
“Yang saya tahu memang benar untuk tim Pemulasaran tersebut ada dua orang dari Dinas Kesehatan mereka adalah Suharna dan Muhamad munawir, untuk nama Henny Skm Mkes tersebut tidak bisa masuk SK karena yang bersangkutan adalah ASN, makanya dimasukkanlah nama Suharna yang tidak lain staf honor disini, namun yang bekerja dan menerima honor tetap Henny,” ujar Kadinkes Oi diruang kerjanya.
Sementara HN saat dikonfirmasi melalui WA, mengatakan, “Jadi untuk lebih jelas nya masalah yang di maksud itu, sudah kami limpahkan ke inspektorat kd mereka yang berwenang untuk menjawab, karna kami hanya petugas yang hanya menuruti perintah dari bpbd, mintak kumpul berkas ini itu yo jadi kami penuhi..masalah administrasi kami semua petugas mano tau…kmi dtg absen dan lngsung kerjo ..” ujarnya melalui WA.(rul)
