Ekspor Pertanian Sumbar Mencapai Rp383,8 Miliar

oleh
Screenshot_2021-08-14-17-10-50-78_40deb401b9ffe8e1df2f1cc5ba480b12

Padang, KRsumsel.com -Di tengah pandemi COVID-19, Sumbar mengekspor komoditas pertanian senilai Rp383,8 miliar pada periode 9-14 Agustus 2021 ke sejumlah negara di Asia, Eropa, Afrika. dan Amerika Serikat melalui Pelabuhan Bayur Bayur Padang.

“Ini menjadi bukti bahwa sektor pertanian merupakan salah satu sektor yang mampu bertahan dan menopang perekonomian masyarakat di tengah pandemi,” kata Gubernur Sumbar Mahyeldi di Padang, Sabtu saat melepas ekspor produk tersebut langsung di Barat. Provinsi Sumatera.

Produk pertanian yang diekspor antara lain kayu manis, kelapa sawit, karet, pinang, pala, gambir, biji kopi, petai cina, kecombrang, jengkol dan beberapa produk lain yang memiliki pasar cukup luas di beberapa negara.

Dia mengatakan, potensi ekspor terus ditingkatkan, salah satunya dengan memperkuat hilirisasi produk pertanian di daerah sehingga yang diekspor bukan lagi komoditas mentah.

“Kayu manis misalnya, permintaan di negara tujuan sudah diolah menjadi bubuk. Begitu juga dengan karet. Kalau kita bisa mendatangkan investor untuk membangun pabrik di Sumbar, nilai produknya pasti lebih tinggi,” dia berkata.

Kedepannya, Organisasi Perangkat Daerah (OPD) terkait akan ditugaskan untuk mulai menyiapkan program hilirisasi produk pertanian sejalan dengan visi misi yang dituangkan dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah 2021-2026 yang juga fokus pada sektor pertanian.

Lebih lanjut Mahyeldi mengatakan, sejalan dengan upaya peningkatan volume ekspor, harus didukung dengan ketersediaan pelabuhan laut yang memadai. Pelabuhan Teluk Bayur sesuai dengan gambaran tersebut namun saat ini masih terdapat kendala yaitu ukuran crane yang kecil sehingga tidak dapat mengangkat petikemas yang berukuran besar.

“Kami berharap Pelindo II dapat menemukan solusi untuk hal ini agar ekspor produk dari Sumbar dapat berjalan dengan lancar,” ujarnya.

Pelepasan ekspor produk pertanian Sumbar ini merupakan rangkaian program Merdeka Ekspor berupa ekspor komoditas pertanian secara nasional yang dirilis langsung oleh Presiden Joko Widodo secara virtual dari Istana Kepresidenan Bogor.

Presiden dalam kesempatan tersebut mengungkapkan bahwa ekspor komoditas pertanian secara serentak melalui 17 pintu ekspor di bandara dan pelabuhan laut di berbagai daerah merupakan momentum penguatan ekspor pertanian Indonesia dan menandai pemulihan perekonomian nasional di tengah pandemi.

Ia berpesan kepada gubernur, bupati, dan walikota untuk terus menggali potensi ekspor di daerahnya masing-masing serta memberikan pemberdayaan kepada petani di tingkat bawah. Penguatan itu selain permodalan juga penguasaan teknologi dan mekanisasi.

“Beri mereka akses permodalan dan penguasaan teknologi untuk mengembangkan kualitas produk yang lebih baik. Saya sudah sampaikan kepada direksi utama sejumlah bank di Indonesia untuk memberikan perhatian khusus pada sektor pertanian ini,” ujarnya.

Sementara itu, Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo mengatakan investasi dan ekspor menjadi faktor kunci pembangunan ekonomi nasional, terutama terkait pandemi.

Kementerian Pertanian berupaya mendorong ekspor hasil pertanian ke berbagai negara. Ekspor pertanian Januari-Juni 2021 mencapai Rp277,95 triliun atau naik 40,29 persen dari periode yang sama tahun 2020.

Ekspor nasional sebesar 627,4 juta ton dengan nilai Rp7,29 triliun meliputi hasil perkebunan, tanaman pangan, hortikultura, peternakan, dan beberapa komoditas lainnya.

Sedangkan negara tujuan utama antara lain China, Amerika Serikat, India, Jepang, Korea Selatan, Thailand, Malaysia, Inggris, Jerman, Rusia, UEA, Pakistan dan beberapa negara lainnya dengan total 61 negara.

Di Sumbar, pelepasan ekspor komoditas pertanian itu diikuti Kepala Badan Karantina Kelas I (BKP) Pertanian Padang Iswan, Wakil Ketua DPRD Sumbar Suwirpen, dan dihadiri Forkopimda Sumbar, serta OPD. di lingkungan Pemerintah Provinsi Sumatera Barat.(Anjas)