Banda Aceh, KRsumsel.com – Partai Aceh mengeluarkan dan memberhentikan mantan Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Aceh (DPRD) Muharuddin dari kepengurusan partai lokal.
Juru bicara partai Nurzahri Aceh, Banda Aceh, Senin, mengatakan Muharuddin dicopot dari kepengurusan partai, karena saat ini menjabat sebagai Ketua Umum Partai Persatuan Indonesia (Perindo).
“Partai Aceh memutuskan untuk menarik kembali kepengurusan Muharuddin dari Partai Aceh. Hasilnya dituangkan dalam rapat pimpinan Partai Aceh pada Minggu (25/7) malam,” kata Nurzahri.
Dengan keputusan itu, kata Nurzahri, Muharuddin yang dua kali terpilih sebagai anggota legislatif tidak lagi berhak atas nama DPRD Provinsi Partai Aceh dalam sikap dan pendapat.
“Kami juga menyampaikan Muharuddin-nya sebelum menerima jabatan sebagai Ketua Perindo Aceh, sudah menghadap dan berbicara dengan Ketua Umum Partai Muzakir Manaf Aceh dan Sekjen Partai Aceh Kamaruddin Abubakar,” kata Nurzahri.
Dalam pertemuan tersebut, Muharuddin memaparkan rencana untuk berkarir di kancah nasional, ujar Nurzahri yang juga Anggota DPRA periode 2014-2019.
“Pemimpin Partai Aceh menyayangkan rencana politik yang diambil. Pimpinan Muharuddin menilai kader-kader terbaik Partai Aceh dan Partai Aceh telah mempercayakan posisi strategis yaitu ketua parlemen selama periode 2014-2018.
Nurzahri mengatakan Partai Muharuddin Aceh berharap bisa sukses di jalur politik baru, seraya mengucapkan terima kasih atas kontribusi dan kepengurusan Partai Aceh.
Nurzahri mengatakan sikap dan langkah politik Muharuddin karena tidak ada masalah manajemen internal atau karena frustrasi Partai Aceh yang bersangkutan kepada Partai Aceh
, namun demikian, kata Nurzahri, itu murni karena pilihan politik yang ingin berkarir di kancah nasional. Oleh karena itu, Partai Aceh berharap masyarakat dapat memahami dan berasumsi dengan benar mengenai hal tersebut.
Sebagai partai modern dan terbuka, Partai Aceh mengapresiasi sikap pribadi kader yang ingin maju dan berkembang dengan pilihannya masing-masing.
“Partai Aceh akan terus mendidik dan mencetak kader-kader terbaik agar bermanfaat baik bagi Aceh khususnya maupun nasional pada umumnya,” kata Nurzahri.(Anjas)