Kemenperin Luncurkan Program Edukasi Teknologi Kertas

oleh
Screenshot_2021-07-23-08-16-02-61

Jakarta, KRsumsel.com – Kementerian Perindustrian berupaya mendorong kinerja industri kertas untuk meningkatkan perekonomian nasional dengan menyediakan sumber daya manusia yang kompeten, kata seorang pejabat.

“Ketersediaan tenaga terampil menjadi faktor penting dalam mendukung perkembangan industri karena sektor ini menyerap banyak tenaga kerja,” kata Kepala Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Industri (BPSDMI) Kementerian Perindustrian Arus Gunawan, Kamis.

Hal itu disampaikannya setelah secara virtual menandatangani Memorandum of Understanding (MoU) dengan tujuh produsen kertas untuk pembukaan program pendidikan tinggi setara Diploma 1 (D1) di bidang teknologi kertas.

Acara tersebut juga dihadiri oleh Kepala Balai Besar Pulp dan Kertas (BPPK) dan Yayasan Selulosa Indonesia (YASI).

Lulusan program ini akan ditempatkan di tujuh perusahaan — PT. Eco Paper Indonesia, PT. Surabaya Mekabox, PT. Kertas Padalarang, PT. Enggal Subur Kertas, PT. Pemalang Agro Wangi, PT. Budi Makmur Perkasa, serta PT. Indah Kiat Pulp and Paper Tbk Serang Mill, menginformasikan Gunwan.

Program ini akan membantu 899 siswa mendapatkan pendidikan vokasi dan bekerja langsung di industri, katanya. Para siswa tersebut akan datang dari 10 provinsi dan 12 kabupaten/kota di seluruh Indonesia, tambahnya.

“Permintaan SDM industri pulp dan kertas pada 2020 mencapai 241.661 orang, sedangkan pada tahun ini diperkirakan akan bertambah sebanyak 10.563 tenaga kerja,” ungkapnya.

Direktur PT Indah Kiat Pulp and Paper Tbk Serang Mill, Heppy Moiras, mengatakan mendukung program tersebut karena sangat penting untuk menyediakan sumber daya manusia terampil yang tidak dapat diperoleh melalui program pendidikan reguler.

Iken Retnowulan, Kepala Pusat Pengembangan Pendidikan Vokasi Industri, mengatakan Politeknik Institut Manajemen Industri (STMI), Jakarta akan menawarkan program vokasi melalui Program Sarjana Teknik Kimia Polimer.

“Studi ini akan selesai dalam dua semester dengan total 43 sks. Sedangkan Praktek Kerja Industri akan dilakukan di masing-masing pabrik penunjang dan laboratorium BPPK,” ujarnya.

Politeknik STMI Jakarta telah menyelenggarakan dua gelombang program pendidikan tinggi setara Diploma 1 (D1) Alat Berat yang dijalankan oleh Program Sarjana Teknik Industri bekerjasama dengan PT. Komatsu Indonesia, tambahnya.

Pemerintah yakin daya saing industri sebagai produsen pulp Indonesia telah berhasil mencapai 8 th posisi di peringkat global, sementara itu, produsen kertas di 6 th posisi, kepala lembaga mencatat.

Permintaan domestik dan ekspor untuk produk pulp dan kertas masih menjanjikan, katanya. Seiring dengan peningkatan e-commerce, mereka akan mendorong pertumbuhan produksi pulp dan kertas Indonesia, tambahnya.

Meskipun pandemi, permintaan global untuk produk pulp dan kertas masih naik 2,1 persen. Sementara itu, permintaan domestik melonjak 63 persen dalam lima tahun terakhir.

Pada 2019, produksi kertas nasional Indonesia mencapai 10,1 juta ton, dengan konsumsi 6,3 juta ton. Sementara itu, potensi ekspor pulp tercatat 5,3 juta ton.(Anjas)