Indonesia Mengadopsi Kebijakan untuk Mendukung Ekonomi Sirkular

oleh
Screenshot_2021-07-22-08-22-24-00

Jakarta, KRsumsel.com – Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan mengatakan telah mengambil beberapa kebijakan untuk mendukung ekonomi sirkular yang berkelanjutan di negara ini dengan mendorong penciptaan lebih banyak bank sampah, antara lain.

“Untuk mendukung implementasi kebijakan ekonomi sirkular, kebijakan hulu fokus pada pemilahan dan pengolahan sampah pada sumbernya, pemberdayaan bank sampah, dan pelaksanaan tanggung jawab produsen yang diperluas melalui roadmap pengurangan sampah oleh produsen,” Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan kata Siti Nurbaya.

Berbicara di Forum Ekonomi Sirkular Indonesia yang dipantau secara virtual dari Jakarta, Rabu, dalam sambutannya yang dibacakan oleh staf ahlinya, Winarni Monoarfa, menteri menekankan bahwa langkah-langkah juga telah diambil untuk menerapkan ekonomi sirkular di tingkat masyarakat.

Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan mendorong pendirian bank sampah sebagai salah satu cara mengedukasi masyarakat dan menginisiasi perubahan perilaku, katanya. Bank sampah akan didorong untuk berperan sebagai offtaker, atau tempat pengumpulan sampah, tambahnya. Industri daur ulang nantinya akan mengolah sampah menjadi bahan baku, lanjutnya.

Menteri mengatakan negara itu dalam posisi untuk memenuhi kebutuhan industri daur ulang untuk bahan baku plastik dan kertas.

Dia mengatakan hampir 29 persen dari total sampah yang dihasilkan di negara itu terdiri dari plastik dan kertas. Namun, penggunaan sampah plastik dan kertas sebagai bahan baku sudah mencapai hampir 50 persen dari total volume dan sisanya belum termanfaatkan, jelasnya.

Menteri berharap kapasitas industri daur ulang plastik meningkat tiga kali lipat dan kapasitas industri daur ulang kertas tumbuh dua kali lipat.

Untuk meningkatkan kapasitas daur ulang, kementerian telah mengadopsi beberapa strategi, termasuk meningkatkan kapasitas pengumpulan bahan baku plastik dan kertas, memilah sampah dari sumbernya, dan menawarkan insentif, tambahnya.(Anjas)