Tokyo, KRSUMSEL.com – Karantina ketat dilakukan untuk semua kontingen negara-negara yang bertanding di Olimpiade Tokyo 2020. Sampai ada curahan hati atlet terasa di penjara.
Olimpiade Tokyo 2020 berjalan di bawah ancaman virus Corona. Tokyo saat ini ada dalam kondisi darurat pandemi COVID-19.
Situs Worldometer mencatat ada 3.996 kasus baru COVID-19 di Tokyo, Minggu (18/6/2021). Standard mengabarkan ada sebanyak 10 kasus baru di lingkungan Olimpiade. Secara keseluruhan ada 25 kasus dari Olimpiade.
Atlet angkat besi Inggris, Sarah Davies, juga sudah ada di Tokyo, kini sedang menjalani masa karantina menuju Olimpiade Tokyo 2020. Dia pun berkisah mengenai hari-harinya saat menjalani masa karantina.
“Jadi kami benar-benar hanya bisa berjalan di rentang pukul 7-10 pagi, dan hanya itu waktu kami diperbolehkan untuk keluar,” kata Sarah Davies seperti dikabarkan oleh Standard.
Pebasket Australia Liz Cambage tertekan dengan Olimpiade di saat pandemi. Foto: Getty Images/Ian Hitchcock
|
“Sungguh, rasanya seperti kami ada di penjara. Tapi, hei, yang begitulah…Selamat datang di Olimpiade, edisi COVID,” kata dia menambahkan.
Pebasket wanita Australia, Liz Cambage, merasakan tekanan psikologis yang luar biasa berlaga di Olimpiade Tokyo 2020.
“Tak ada keluarga. Tak ada teman. Tak ada sistem pendukung dari luar tim. Ini benar-benar menakutkan buat kami,” kata Liz Cambage.
Olimpiade Tokyo 2020 akan dibuka pada 23 Juli 2021. Perhelatan ini ditutup pada 8 Agustus mendatang.(*)