Kota Pekanbaru, KRsumsel.com – Badan Pusat Statistik (BPS) Riau mencatat pada periode Januari-Juni 2021 ekspor non migas ke sepuluh negara tujuan utama memberikan kontribusi sebesar 68,68 persen terhadap total nilai ekspor non migas Riau.
“Dari sepuluh negara tujuan utama ekspor lima di antaranya memberikan kontribusi terbesar. Tiongkok menjadi negara yang paling banyak memberikan kontribusi,” ujar Kepala BPS Riau, Misfaruddin, dalam.keterangannya di Pekanbaru, Minggu.
Ia merinci lima negara yang memberikan kontribusi terbesar adalah Tiongkok 1,63 miliar dolar AS (20,38 persen), selanjutnya India 954,69 juta dolar AS (11,92 persen), Malaysia 491,43 juta dolar AS (6,14 persen), Belanda 478,86 juta dolar AS (5,98 persen), dan Amerika Serikat 376,73 juta dolar AS (4,71 persen).
“Adapun kontribusi kelimanya mencapai 49,13 persen sedangkan lima negara lainnya memberikan kontribusi sebesar 19,55 persen,” katanya.
Misfaruddin menyebutkan dari 10 negara terbesar tujuan ekspor non migas Juni 2021 dibanding Mei 2021, sebanyak 9 negara mengalami penurunan dan 1 negara mengalami kenaikan.
Penurunan terbesar terjadi pada ekspor ke negara India sebesar 103,72 juta dolar AS, Malaysia 50,62 juta dolar AS, Tiongkok 49,88 juta dolar AS, Amerika Serikat 33,83 juta dolar AS dan Spanyol 27,08 juta dolar AS.
“Sedangkan kenaikan ekspor hanya ke negara Bangladesh sebesar 1,02 juta dolar AS,” sebutnya.
Lebih lanjut Misfaruddin mengatakan untuk ekspor non migas mengalami kenaikan sebesar 35,00 persen. Kenaikan ini disebabkan oleh naiknya ekspor industri sebesar 35,43 persen, dan ekspor pertanian sebesar 5,07 persen, dibanding periode yang sama tahun lalu.
“Dilihat dari kontribusinya terhadap total nilai ekspor pada Januari-Juni 2021, ekspor non migas memberikan kontribusi sebesar 87,85 persen, sedangkan ekspor migas 12,15 persen. Besarnya peranan sektor non migas didukung oleh peran sektor industri sebesar 86,88 persen,” katanya. (Anjas)