Banda Aceh, KRsumsel.com – Badan Pengusahaan Kawasan Perdagangan Bebas dan Pelabuhan Bebas (BPKS) Sabang, Aceh menjalin kemitraan dengan Asosiasi Pengusaha Bumiputera Nusantara Indonesia (Asprindo) dalam upaya pengembangan kawasan setempat.
“Kita berharap dengan kerja sama dengan Asprindo akan banyak jaringan organisasi tersebut untuk berperan dalam pengembangan investasi di kawasan Sabang,” kata Kepala BPKS Iskandar Zulkarnain di Banda Aceh, Jumat (9/7).
Pernyataan itu disampaikan dia di sela penandatanganan nota kesepahaman antara pihaknya dan Asprindo yang berlangsung secara virtual dan disaksikan pihak Kementerian Koordinator Maritim dan Investasi.
Ia menjelaskan kemitraan tersebut meliputi bidang pengkajian bisnis dan investasi, pelibatan investor, pembangunan serta pengelolaan sarana dan prasarana, pengelolaan usaha di bidang perdagangan barang dan jasa, serta penyebarluasan informasi yang relevan dengan perkembangan Sabang.
BPKS merupakan lembaga pemerintah nonstruktural yang dibentuk berdasarkan Undang-Undang Nomor 37 Tahun 2000 dan Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2006. BPKS memiliki tugas melakukan pengembangan kawasan Sabang yang meliputi Kota Sabang dan Kecamatan Pulo Aceh, Kabupaten Aceh Besar.
Sebagai kawasan perdagangan bebas dan pelabuhan bebas, katanya, Sabang belum banyak dilirik para investor dan pengusaha, baik dari dalam maupun luar negeri.
“Kita berharap dengan jaringan Asprindo di Indonesia dan di luar negeri ini, Asprindo dapat membantu kami mengembangkan Sabang,” katanya.
Ia optimistis dengan mitra yang ada saat ini, melalui jaringan yang tersebar di seluruh negara, akan mampu mengembangkan kawasan Sabang sehingga impian masyarakat menjadikan Sabang sebagai lokomotif ekonomi akan terwujud.
Ketua Umum Asprindo Jose Rizal menyambut baik kerja sama tersebut, di mana Sabang secara geopolitik menarik dan lokasinya strategis untuk lalu lintas laut internasional.
“Saat ini memang Sabang belum tergarap secara maksimal. Sabang sudah diputuskan sebagai kawasan perdagangan dan pelabuhan bebas, terpisah dari pabean, sehingga ada berbagai fasilitas dan insentif di bidang pajak. Kami berharap kami bisa memanfaatkan ini dengan baik,” katanya.
Ia mengatakan kerja sama dengan BPKS selaras dengan misi Asprindo yang secara khusus mulai memberi perhatian pada wilayah-wilayah perbatasan dan pulau-pulau terluar Indonesia.
“Saat ini juga kami sedang menjajaki dan mengkaji potensi wilayah Kalimantan Utara yang berbatasan Malaysia,” katanya.
Deputi Kementerian Koordinator Bidang Kedaulatan dan Energi Kemenko Maritim dan Investasi RI Basilio Dias Araujo menilai Asprindo fokus pada pengembangan pengusaha pribumi.
“Kami berharap pengusaha pribumi mampu berperan signifikan dalam pengembangan dan pembangunan untuk Kawasan Perdagangan Bebas dan Pelabuhan Bebas Sabang,” kata dia.(Anjas)