Kupang, KRsumsel.com – Stasiun Klimatologi Kelas II Kupang Badan Meteorologi Klimatologi Geofisika (BMKG) mengingatkan warga Provinsi Nusa Tenggara Timur untuk mewaspadai ancaman kekeringan meteorologis di provinsi berbasis kepulauan ini.
“Saat ini, 100 persen dari total zona musim di NTT adalah musim kemarau, sehingga perlu kewaspadaan terhadap ancaman bencana kekeringan,” kata Kepala Stasiun Klimatologi Kelas II Kupang Rahamattuloh Adji di Kupang, Senin.
Dijelaskannya, berdasarkan data hari tanpa hujan (HTH) hingga 10 Juni 2021 menunjukkan beberapa wilayah di NTT mengalami rangkaian hari kering dengan kategori sangat panjang (30-60 hari) hingga ekstrem panjang (lebih dari 60 hari). ).
Daerah-daerah tersebut, kata dia, antara lain Kabupaten Alor, Belu, Ende, Flores Timur, Kupang, Kota Kupang, Lembata, Malaka, dan Manggarai Barat.
Selain itu, lanjutnya, prakiraan curah hujan menunjukkan bahwa secara umum wilayah NTT diperkirakan akan mengalami curah hujan sangat rendah (kurang dari 20 mm/basis) dengan peluang 71-100 persen.
“Dengan kondisi ini, maka memenuhi syarat untuk peringatan dini ancaman kekeringan meteorologis,” katanya.
Rahmatulloh Adji mengatakan, untuk wilayah yang berstatus peringatan dini meteorologi perlu dilakukan langkah-langkah antisipatif, seperti kegiatan budidaya pertanian yang tidak banyak membutuhkan air.
Selain itu, kata dia, waspadai munculnya kebakaran hutan, lahan dan semak belukar serta hemat penggunaan air bersih.,(Anjas)