Kulon Progo, KRsumsel.com – Satuan Tugas (Satgas) Penanganan COVID-19 Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta mewaspadai lonjakan kasus penambahan COVID-19 pasca Lebaran 2021 di lima distrik.
Juru bicara Satgas Penanganan COVID-19 Kulon Progo Baning Rahayujati di Kulon Progo, Senin, mengatakan dari 12 kecamatan, lima kecamatan dengan peningkatan kasus yang cukup tinggi, yakni Kecamatan Panjatan, Lendah, Pengasih, Nanggulan, dan Kalibawang. distrik.
“Kami akan memaksimalkan pemantauan selama empat pekan ke depan, karena di lima kabupaten tersebut memiliki tren peningkatan kasus COVID-19 yang cukup tinggi dibandingkan sebelum Lebaran,” kata Baning.
Dia mengatakan, Minggu (30/5), ada tiga kasus tambahan di Kecamatan Lendah, Pengasih lima kasus, Panjatan dua kasus, Kalibawang empat kasus. Peningkatan kasus COVID-19 di wilayah ini memang di bawah 10 kasus, namun setiap hari terjadi peningkatan.
Total kasus COVID-19 di lima kabupaten saat pandemi, di Panjatan 556 kasus, Lendah 495 kasus, Pengasih 808 kasus, Nanggulan 348 kasus, dan Kalibawang 305 kasus.
Sedangkan total kasus COVID-19 yang terkonfirmasi di Kulon Progo adalah 6.040 kasus dengan rincian 58 isolasi rumah sakit, 417 isolasi mandiri, 4.918 isolasi lengkap, 533 sembuh, dan 114 kematian. “Kami melihat ada tren peningkatan di kabupaten tersebut, dan kami meningkatkan kewaspadaan,” ucapnya.
Larangan memastikan tidak ada penambahan cluster baru di Kulon Progo, yang terakhir adalah cluster Sangon yang menyebabkan 130 orang terpapar COVID-19. Peningkatan kasus ini disebabkan oleh kontak dekat akibat protokol kesehatan yang buruk di lingkungan keluarga.
“Hingga Mei ini, penyebaran COVID-19 mayoritas berasal dari klaster keluarga. Lebih dari 60 persen atau 500 kasus karena klaster keluarga, kemudian dari tersangka, disusul kontak dengan pendatang dan terakhir pendatang,” ujarnya.
Wakil Bupati Kulon Progo Fajar Gegana mengimbau masyarakat untuk selalu melakukan upaya pencegahan COVID-19. Hal itu perlu dilakukan agar kasus konfirmasi di Kulon Progo tidak terus meningkat.
Menurutnya, masyarakat harus menaati penerapan tata tertib kesehatan, seperti menggunakan masker, rajin cuci tangan hingga mengurangi aktivitas yang berkumpul dalam jumlah besar.
“Mudah-mudahan dengan kepatuhan masyarakat terhadap upaya pencegahan COVID-19, kasus COVID-19 di Kulon Progo bisa ditekan,” ujarnya.(Anjas)