Pemkot Makassar Kuatkan Posko Pengendali Tekan Penularan COVID-19

oleh
Screenshot_2021-05-24-08-04-52-11

Makassar, KRsumsel.com – Pemerintah Kota Makassar, Sulawesi Selatan terus berupaya menekan laju penularan COVID-19 dengan memperkuat posko pengendalian di sejumlah kelurahan dan kecamatan, usai perayaan Hari Raya Idul Fitri 1442 Hijriah.

“Upaya dilakukan saat ini mengaktifkan program Makassar Recover sebagai penguatan dalam pengendalian pandemi COVID-19. Kami terus berkoordinasi dengan semua pihak baik TNI Polri, aparat pemerintah, camat, lurah, SKPD serta jajaran terkait lainnya,” ujar Wali Kota Makassar Moh Ramdhan Pomanto, Ahad.

Melalui program Makassar Recover, dengan tiga sub programnya, mencakup imunitas kesehatan, adaptasi sosial dan pemulihan ekonomi, kata dia, harapan besar Kota Makassar bisa terlepas dari pandemi bisa segera terwujud.

Selain itu, tidak hanya pada upaya mengendalikan penyebaran virus, melalui upaya vaksinasi massal, testing dan traking, tapi ikut mencakup penyelesaian sejumlah persoalan, baik masalah pendataan penduduk secara akurat, kesehatan, dan masalah sosial lainya.

Dari tiga sub program tersebut, dilakukan berbagai tahap, yakni 11 metode untuk penguatan imunitas, sembilan metode untuk adaptasi sosial, dan enam metode untuk pemulihan ekonomi.

Sejauh ini, tim relawan sudah terbentuk, mulai tim detektor hingga tenaga kesehatan turun melakukan pendataan sekaligus testing dan tracking ke masyarakat dengan memanfaatkan aplikasi Makassar Recover, untuk memudahkan memperoleh status warga kota.

“Aplikasi Makassar Recover ini akan lebih memudahkan kontrol bila data masyarakat sudah diinput tim di lapangan saat survei. Nantinya, akan mudah diketahui mana positif, negatif dan suspek, serta diketahui dia penduduk Makassar atau pendatang, begitupun status kesehatannya. Jadi hasilnya jelas pada program ini,” kata Danny menjelaskan.

Selain itu, posko-posko COVID-19 yang di tempatkan pada setiap kantor kelurahan dan kecamatan terus diperkuat, sembari program ini mulai berjalan. Kendati demikian, tentu tetap ada kendala, salah satunya alat tes COVID-19 seperti GeNose dan antigen yang akan digunakan belum sepenuhnya tiba di Makassar.

Mengenai dengan adaptasi sosial dan pemulihan ekonomi, Pemkot Makassar juga menurunkan tim Penguraian Kerumunan (Raika) dibantu tim terpadu TNI Polri untuk mengontrol terjadi kerumunan pada sejumlah pusat keramaian, cafe, rumah makan, tempat hiburan malam hingga tempat wisata.

Salah seorang Ketua Tim Relawan Makassar Recover, Kecamatan Tallo, Benyamin, menyebut, ada 950 orang tim di wilayah kerjanya akan bertugas memberikan penyuluhan sekaligus pendataan kepada warga setelah diberikan pelatihan.

“Tugasnya satu detektor didampingi dua tenaga kesehatan mendeteksi dini COVID-19 di tingkat RT/RW setempat mengunakan GeNose. Selanjutnya, menginput data warga ke aplikasi sekaligus menyampaikan edukasi terkait virus tersebut, ” ujarnya menambahkan.

Data Satuan Gugus Tugas Percepatan dan Pengendalian COVID-19 Provinsi Sulawesi Selatan, sepekan perayaaan Hari Idul Fitri 1442 Hijriah tercatat, jumlah pasien terkonfirmasi positif per 23 Mei 2021, bertambah 41 orang, dari jumlah spesimen diperiksa sebanyak 258 sampel.

Dari 24 kabupaten kota di Sulsel, Kota Makassar memberikan kontribusi penambahan sebanyak 36 orang pasien disusul Kabupaten Gowa lima orang pasien, sedangkan kabupaten lain dilaporkan nihil.

Secara akumulasi di hari ke-429 sejak pandemi merebak di Sulsel, jumlah pasien positif tercatat sebanyak 61.950 pasien.

Sementara tingkat kesembuhan bertambah 30 orang pasien, dan secara akumulasi tercatat 60.687 orang pasien sembuh. Sedangkan pasien meninggal dunia bertambah satu orang, dengan akumulasi tercatat sebanyak 941 orang.

Untuk data reproduksi number (Rt) atau angka reproduksi di Sulsel, kembali naik menjadi 1,36 dari sebelumnya turun pada 16 Mei 2021, di angka 0,79.(Anjas)