Kulon Progo Antisipasi Kemunculan Klaster Baru Penularan COVID-19

oleh
Screenshot_2021-05-18-11-03-40-70

Kulon Progo, KRsumsel.com – Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta, mengantisipasi kemunculan klaster baru penularan COVID-19 setelah masa libur Lebaran.

Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Kulon Progo Fajar Gegana di Kulon Progo, Selasa, mengatakan bahwa gugus tugas mengintensifkan koordinasi untuk mencegah munculnya klaster penularan COVID-19 sebagaimana yang terjadi di Dusun Sangon.

Ia mengemukakan, klaster penularan baru muncul karena pemahaman masyarakat mengenai pencegahan COVID-19 masih rendah dan gugus tugas di tingkat desa belum menjalankan tugas secara optimal.

“Kita sama-sama abai dan mungkin gugus tugas juga kurang optimal. Untuk itu, kami akan meningkatkan komunikasi yang terlibat penanganan COVID-19 untuk pencegahan penularan COVID-19. Kami juga mengimbau kepada masyarakat bahwa pandemi belum berakhir,” kata Fajar.

“Kami mengimbau kepada masyarakat mematuhi protokol kesehatan dengan memakai masker, menjaga jarak, dan mencuci tangan. Jangan sampai lengah,” katanya.

Penularan COVID-19 yang terjadi di Dusun Sangon, Desa Kalirejo, bermula dari kegiatan keagamaan di mushola. Seorang warga yang mengikuti kegiatan itu terserang COVID-19 dan penyakitnya kemudian menular ke anggota jamaah yang lain dan orang-orang yang melakukan kontak dengan mereka.

Akibatnya, COVID-19 menular ke 60 orang di Dusun Sangon; 60 orang di Dusun Kadigunung, Desa Hargomulyo; dua orang di Dusun Tapen, Desa Kalirejo; dan dua orang di Dusun Tlogolelo, Desa Hargomulyo.

Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Kulon Progo Baning Rahayujati mengatakan bahwa gugus tugas masih memperketat pengawasan dan menutup tempat ibadah di Desa Kalirejo dan Hargomulyo, Kecamatan Kokap.

Dia menekankan pentingnya kerja sama yang baik antara satuan tugas dan warga dalam mencegah penularan COVID-19.

“Kami juga mengharapkan masyarakat mengikuti arahan petugas, termasuk bersedia diambil swab (sampel usap saluran nafas) dan melakukan karantina dengan tertib,” katanya.

“Tokoh masyarakat untuk menjadi contoh dalam melaksanakan 3M dan 3T bagi masyarakat. Jangan lupa melaporkan bila ada pendatang dari luar wilayah kepada satgas,” ia menambahkan.(Anjas)