Pemerintah Menyusun SOP Protokol Kesehatan Untuk Destinasi Wisata

oleh
Screenshot_2021-05-08-09-26-01-85

Jakarta, KRsumsel.com – Pemerintah Indonesia sedang menyusun prosedur operasi standar (SOP) untuk menerapkan protokol kesehatan di bawah proyek percontohan untuk membuka kembali Bintan, Batam, dan Bali (3B) untuk wisatawan.

Dengan menyusun SOP, pemerintah berupaya memastikan bahwa kedatangan wisatawan di tiga tujuan tersebut tidak mengarah pada masuknya varian virus baru dan wisatawan tetap dalam keadaan sehat, kata Wakil Kepala Staf Kepresidenan, Febry Calvin Tetelepta, di Bina Graha. Gedung di Jakarta pada hari Jumat.

“SOP protokol kesehatan akan melibatkan kerja sama antara pemerintah pusat, pemerintah daerah, dan masyarakat,” tambahnya.

Pada rapat koordinasi yang dihadiri oleh perwakilan dari Kementerian Luar Negeri, Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Kementerian Hukum dan HAM, Kementerian Komunikasi dan Informatika, Kementerian Kesehatan, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), dan pemerintah daerah, Febry mengatakan SOP harus mencakup pengawasan pelacakan dan penelusuran wisatawan.

Sebagai bagian dari persiapan pelaksanaan pilot project, kementerian / lembaga dan pemerintah daerah akan berkoordinasi menyiapkan destinasi wisata untuk dibuka kembali, ungkapnya.

Misalnya, Kementerian Luar Negeri telah menetapkan pengaturan koridor perjalanan penting (TCA) dengan China, Korea Selatan, Uni Emirat Arab, dan Singapura untuk memfasilitasi perjalanan bisnis dan diplomatik yang mendesak, katanya.

Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia sedang menyusun kebijakan untuk mendukung visa turis melalui revisi peraturan nomor 26 tahun 2020, tambahnya.

Kementerian Kesehatan akan mendukung percepatan vaksinasi pekerja pariwisata dan ekonomi kreatif serta masyarakat yang tinggal di sekitar lokasi proyek percontohan.

Kementerian Komunikasi dan Informatika sedang mempersiapkan super apps untuk keperluan tracing dan tracking melalui sinkronisasi sistem e-HAC di Kementerian Kesehatan dengan sistem PeduliLindungi, ujar Tetelepta.

Pemerintah menyadari urgensi menghidupkan kembali industri pariwisata di beberapa destinasi wisata tanpa penundaan, ucapnya. Untuk itu, pihaknya berupaya melaksanakan pilot project pembukaan destinasi wisata secara terbatas dan bertahap di Bintan, Batam, dan Bali, tambahnya.

Tiga destinasi wisata tersebut menyumbang kedatangan wisatawan terbesar di Indonesia dan telah melewati proses verifikasi ketat yang dilakukan oleh Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, katanya.

Proyek percontohan akan difokuskan di Lagoi di Bintan, Nongsa di Batam, dan Sanur, Nusa Dua, dan Ubud di Bali.

Sementara itu, Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif serta Pemerintah Provinsi Kepulauan Riau dan Bali serta Pemerintah Kota Batam telah menjamin kesiapan ketiga destinasi wisata tersebut melalui penerapan CHSE (clean, health, safety, and environment) dan protokol kesehatan yang ketat. Kata Tetelepta.

“Melalui berbagai persiapan, pilot project pembukaan destinasi wisata di Bintan, Batam, dan Bali ini akan berjalan dengan baik agar perekonomian masyarakat sekitar bisa pulih tanpa melanggar protokol kesehatan,” imbuhnya. (Anjas)