Jakarta, KRSUMSEL.com – PP PBSI memasang target realistis di Olimpiade Tokyo 2020. Mereka berharap bisa mempertahankan medali emas sesuai tradisi.
Di Olimpiade yang dihelat 23 Juli-8 Agustus, bulutangkis setidaknya sudah mengamankan tujuh wakil potensialnya menuju Tokyo. Ketujuh wakil Indonesia itu yaitu tunggal putra Anthony Sinisuka Ginting dan Jonathan Christie, tunggal putri Gregoria Mariska Tunjung.
Pada sektor ganda putri Greysia Polii/Apriyani Rahayu, ganda putra Kevin Sanjaya Sukamuljo/Marcus Fernaldi Gideon dan Hendra Setiawan/Mohammad Ahsan, serta ganda campuran Praveen Jordan/Melati Daeva Oktavianti.
Ganda campuran masih mencari satu tiket lainnya dari mix double, Hafiz Faizal/Gloria Emanuelle Widjaja. Saat ini mereka menempati peringkat sembilan kualifikasi usai digeser pasangan Inggris, Marcus Ellis/Lauren Smith.
Keduanya akan berjuang menambah poin di dua event terdekat yaitu Malaysia Open dan Singapore Open sebelum pengumuman akhir atlet-atlet yang lolos ke Olimpiade pada Juni mendatang.
Dengan skuad nyaris penuh di Olimpiade, PBSI mengharapkan tradisi emas bulutangkis di multievent terbesar empat tahunan itu bisa terus berlanjut. Kendati mereka juga realistis soal jumlah yang ditargetkan mengingat pandemi COVID-19 yang belum juga reda.
Bagaimanapun wabah virus Corona membuat para atlet tak bisa leluasa mengikuti turnamen internasional. Sebab, selain fokus teknis, kesehatan dan keselamatan menjadi prioritas para peserta saat ini.
“Saya berharap di Olimpiade tahun ini, walau kondisinya sedang sangat tidak kondusif, kita bisa mempertahankan medali emas yang menjadi tradisi kita, atau bahkan melebihinya,” kata Ketua Umum PP PBSI Agung Firman Sampurna dalam keterangan rilisnya.
“Maka dari itu, saya mengajak kita semua untuk menyiapkan diri, menggalang semua kekuatan yang kita miliki, mengatur strategi terbaik yang kita miliki dan menggunakan semua sumber daya yang kita miliki agar cita-cita itu bisa tercapai,” imbau Agung yang juga Ketua Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) ini.
Agung sendiri tak menyebutkan secara rinci dari sektor mana. Namun, ganda putra dan ganda campuran kerap menjadi andalan Indonesia untuk meraih gelar-gelar di turnamen internasional. Sebut saja, Kevin Sanjaya Sukamuljo/Marcus Fernaldi Gideon serta Hendra Setiawan/Mohammad Ahsan. Dua pasangan ini saat ini merupakan ranking satu dan dua dunia.
Sementara di sektor campuran, Praveen Jordan/Melati Daeva juga tak bisa dipandang sebelah mata. Juara All England 2020 ini merupakan ganda peringkat empat dunia.
Ganda campuran terakhir kali menjadi juara di Olimpiade 2016 Rio de Janeiro. Saat itu, Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir menjadi satu-satunya wakil Indonesia yang berhasil menyumbang medali emas sekaligus menjadi yang pertama sejak bulutangkis dipertandingkan di Olimpiade Atlanta pada 1996.(mcy/aff)