Atalarik Syah Merasa Dizalimi, Tsania Marwa: Saya Pasrah, Allah Tidak Tidur

oleh
oleh
tsania-marwa-3_169

Jakarta, KRSUMSEL.com – Atalarik Syah menuliskan surat terbuka atas tindakan Tsania Marwa dan segenap orang yang datang ke rumah untuk mengeksekusi anaknya. Atalarik merasa tindakan tersebut mengotori bulan Ramadhan.

“Yang pertama tanggal eksekusi itu bukan saya yang nentuin. Itu keluar dari penetapan pengadilan agama cibinong. Jadi jangan tanya saya kenapa hari ini, ya memang sudah aturannya hari itu,” jawab Tsania Marwa ditemui di kawasan Jakarta Barat.

“Kedua, kalau dibilang bulan beribadah, beribadahlah yang baik. Temuinlah ibu dengan anak-anaknya, itu juga sebuah ibadah yang indah. Mudah-mudahan dapat pahala yang besar kalau Lebaran anak-anak sudah sama ibunya lagi. Saya rasa saya sudah cukup sabar ya. Mau dia kapan lagi, lagi, itu di luar kuasa saya,” tukas Tsania Marwa lagi.

Tsania Marwa memenangkan hak asuh atas kedua anaknya. Akan tetapi, Atalarik Syah dianggap tidak ada itikad untuk mendekatkan Tsania Marwa dengan dua anaknya.

“Saya rasa saya nggak boleh komentar karena orang bisa berkomentar. Kalau ngomongin zalim itu seperti apa? Saya cuma seorang ibu yang berjuang untuk anak-anaknya. Kalau dianggap zalim saya nggak ngerti itu sumbernya dari mana,” ucapnya.Dalam postingannya, Atalarik Syah menjadi pihak yang terzalimi. Ketika Tsania Marwa menjemput anak-anaknya, Atalarik mengaku tak ada di rumah dan sudah pasrah.

“Yang jelas Arik mungkin memang boleh ibaratnya gini, dia boleh aja memperlakukan saya seperti ini dengan cara dia, saya nggak bilang baik maupun buruk. Dia memperlakukan anak-anak itu juga istilahnya jangan dianggap remeh. Saya di sini jujur saya sudah pasrah saja karena percaya Allah nggak tidur. Biar waktu yang jawab,” tegas Tsania Marwa.

Tsania Marwa belum bisa mengajak anak-anaknya untuk pulang bersamanya. Saat menjemput anak-anaknya di rumah Atalarik, dua buah hati Tsania Marwa justru mengucapkan hal yang membuat Tsania Marwa tak habis pikir.

Dua buah hatinya yang berusia 8 dan 5 tahun sempat mengunci diri di kamar karena merasa takut diculik oleh Tsania Marwa yang sebenarnya adalah ibu kandung mereka. Bahkan pihak keluarga Atalarik Syah tidak ada yang membantu untuk membukakan pintu kamar.

Hal itu yang akhirnya membuat Tsania Marwa menangis. Tsania Marwa yakin ada pihak-pihak yang sudah membuat pikiran anak-anaknya takut bertemu dengannya hingga keluar kata-kata culik.(*)

SUMBER