Cegah Kasus All England, Kontingen Olimpiade 2020 Carter Pesawat?

oleh
oleh
d2a79665-df92-475b-8cf5-69a1eab4fd8d_169

Jakarta, KRSUMSEL.com – Tim Indonesia di All England 2021 harus dipaksa mundur karena kasus virus Corona. Kontingen Olimpiade 2020 akan carter pesawat untuk mengantisipasi itu?

Sekretaris Kemenpora, Gatot S. Dewa Broto, memastikan sewa pesawat tidak memungkinkan diterapkan dalam pengiriman kontingen Indonesia ke Olimpiade Tokyo. Anggaran yang disiapkan tak mencukupi.

Merah-Putih dalam tiga bulan ke depan akan menghadapi Olimpiade pada 23 Juli-8 Agustus mendatang. Tokyo akan memulai debutnya menggelar multiajang olahraga pertama di tengah pandemi Corona. Begitupun dengan para negara pesertanya.

Oleh sebab kasus pandemi Corona masih tinggi, berbagai persiapan pun dilakukan masing-masing kontingen negara guna memastikan keselamatan dan kesehatan atletnya. Termasuk Indonesia.

Untuk Indonesia, sejak Olimpiade sebelumnya, pemerintah sampai harus memfasilitasi atletnya dengan perjalanan bisnis ke Rio de Janeiro untuk menghindari atlet kelelahan dalam perjalanan ke Negeri Samba itu. Lantas bagaimana dengan Olimpiade Tokyo tahun ini?

“Kami belum dapat informasi ya apakah mereka itu (bakal mendapatkan sama) dengan fasilitas seperti di Rio atau tidak. Saya tidak tahu apakah antara KOI dengan CdM (ada pembicaraan). Karena kalau yang empat tahun lalu, untuk Olimpiade Rio, memang tiba-tiba ada permintaan dari KOI kepada Pak Menteri untuk menggunakan penerbangan kelas bisnis,” kata Gatot kepada detikSport, Rabu (28/4/2021).

Saat itu, Gatot menyebut, pertimbangan perjalanan menuju Rio de Janeiro sangat jauh sekitar 30 jam. “Dan saat itu kami di internal Kemenpora langsung berkonsultasi apakah anggaran memungkinkan atau tidak? Karena jangan sampai itu jadi temuan BPK. Tapi setelah semuanya aman, kami eksekusi,” tambahnya.

“Sementara itu untuk penerapan ke Tokyo nanti, saya belum dengar ada permintaan dari KOI. Apalagi jaraknya berbeda ya. Kalaupun ada permintaan, ya harus review anggaran dengan ada catatan permintaan dan itu pun permintaan harus konsultasikan lagi dengan BPKP untuk menghindari temuan,” tutur Gatot.

Pemerintah melalui Kemenpora telah menyiapkan anggaran kontingen Indonesia di Olimpiade2020 sekitar Rp 30 miliar.

Akan tetapi, bukan hanya perjalanan juga cukup jauh tujuh jam. Keselamatan atlet melakukan penerbangan panjang di tengah pandemi Corona, bukan tak mungkin membuka peluang terpapar.

“Kalau soal itu sejauh yang saya ketahui keamanan di penerbangan aman. Kalau itu bisa saya jamin, insya Allah aman. Tapi untuk mencarter pesawat anggaran sekitar Rp 30 miliar (untuk kontingen Indonesia) tidak akan cukup dan takutnya malah menjadi temuan. Itu clear. Jadi enggak memungkinkan,” jelas Gatot menjawab pertanyaan soal menggunakan sewa pesawat.

Hanya saja belajar dari case All England, kata Gatot, tanpa harus carter pesawat maka harus dipastikan antisipasi durasi karantinanya.

“Di All England itu kan sebetulnya kata-kata itu (karantina 10 hari) sudah muncul dan harusnya sudah terbaca di Jakarta. Nah, ini menuntut pihak Indonesia harus betul-betul hati-hati membaca peraturannya, dan pemerintah akan membantu membaca peraturannya,” dia menjelaskan.

“Artinya dengan plan A dan plan B. Kalau di All England, di tarik umum saja, sebelum bermain harus karantina 10 hari, ada atau tidak ada yang terpapar COVID-19. Terlepas ada yang kena di pesawat, ada ketentuan itu.”

“Nah, yang saya dengar di Tokyo tidak sampai 10 hari ya. Bisa kurang dari itu. Tapi intinya kami meminta bantuan KOI untuk mengantisipasi masalah karantina itu saja. Kalau masalah keamanan pandemi COVID-19 Alhamdullilah bisa dijaga,” dia menegaskan.(*)

SUMBER