Lembang, KRSUMSEL.com – Setelah melaksanakan Kuliah Kerja Manajemen (KKM) Pasis Seskoau Angkatan Ke-58 dan Kuliah Kerja Dalam Negeri (KKDN) Pasis Sesau Angkatan Ke-15 di akhir Maret 2021 dengan mengunjungi beberapa instansi terkait diantaranya Kohanudnas, Kosekhanudnas I, Koopsau I, Lanud Halim Perdanakusuma, Sopsau, Dispamsanau, dan Koarmada I untuk mendapatkan informasi serta mempelajari berbagai potensi ancaman yang mungkin terjadi di wilayah yurisdiksi nasional, secara khusus di Alur Laut Kepulauan Indonesia (ALKI) I.
Melanjutkan pembahasan mengenai potensi ancaman ALKI I, Sekolah Staf dan Komando Angkatan Udara (Seskoau) menyelenggarakan Seminar Nasional Pasis Seskoau Angkatan Ke-58 dan Sesau Angkatan Ke-15 yang bertemakan “Antisipasi Ancaman Udara Di Wilayah ALKI I Dalam Rangka Menjaga Kedaulatan Negara Kesatuan Republik Indonesia” yang dibuka secara resmi oleh Danseskoau Marsda TNI Samsul Rizal, S.I.P., M.Tr (Han)., di Bangsal Srutasala, Seskoau, Lembang, Bandung, Kamis (22/04/2021).
Dalam sambutannya, Danseskoau mengatakan bahwa Indonesia merupakan negara kepulauan yang memiliki posisi strategis dengan berbagai kelebihan dan kekurangannya yaitu adanya berbagai potensi ancaman yang mungkin terjadi di ALKI I. “Melalui seminar ini, para Pasis diharapkan dapat memberikan kontribusi maksimal dan menyampaikan ide-ide serta dapat merumuskan pemikiran orisinal guna mengantisipasi potensi ancaman udara di wilayah ALKI I dalam rangka menjaga kedaulatan NKRI,” jelasnya.
Seminar yang rencananya dilaksanakan selama dua hari ini, menghadirkan Kasau Marsekal TNI Fadjar Prasetyo, S.E., M.P.P., sebagai Keynote Speaker serta tiga narasumber yaitu Ketua Pusat Studi Air Power Indonesia Marsekal TNI (Purn) Chappy Hakim memaparkan “Antisipasi Ancaman Udara Di Wilayah ALKI I”, Pangkohanudnas Marsda TNI Ir. Novyan Samyoga, M.M., memaparkan “Operasi Penegakan Hukum dan Pengamanan Wilayah Udara di ALKI I dan Perkembangan ZEE”, dan Flight Data Analisis and Safety Auditor Kolonel Pnb (Purn) Dr. Supri Abu, S.H., M.H., memaparkan “Ancaman Udara di Wilayah ALKI I (Perspektif Hukum Udara)”.
Pada kesempatan yang sama, secara daring dari gedung Raden Suryadi Suryadarma, Mabesau, Cilangkap, Jakarta Timur, Kasau menjelaskan keberadaan ALKI I kini menjadi semakin startegis, terutama dengan meningkatnya volume perdagangan maritim dunia secara signifikan, antara berbagai negara yang terhubung pada jalur tersebut. Secara geopolitik, perkembangan situasi di laut Tiongkok Selatan, tidak menutup kemungkinan akan berimbas peningkatan ancaman militer, baik dari laut maupun dari udara, di wilayah kedaulatan Indonesia.