Lahat, KRsumsel.com – Berdasarkan data Dinas Pertanian Kabupaten Lahat Luas Baku Sawah (LBS) di Kabupaten Lahat seluas 12.647 hektar. Angka tersebut terus menyempit dibandingkan tahun-tahun sebelumnya. Namun, beberapa faktor yang mengakibatkan lahan sawah masyarakat tersebut berkurang.
Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Lahat, Eti Listiana SP MM melalui Kabid Sarana Prasarana, Herman Suyanto didampingi Kasi Lahan dan Irigasi, Muhaimin SP mengatakan, tahun 2017 LBS di Kabupaten Lahat mencapai sekitar 17.000 hektar, kemudian menyempit di tahun 2019 menjadi 15.263 hektar. Kemudian, setelah dilakukan pengukuran menggunakan citra satelit bersama BPN angka LBS Kabupaten Lahat menjadi 12.647 hektar.
“Alih fungsi lahan dan bencana alam bisa mempengaruhi LBS, apalagi berubahnya metode pengukuran,“ ujarnya, Senin (19/4). seraya mengatakan, terjadinya alih fungsi lahan dari lahan sawah ke perkebunan banyak terjadi di Kikim Area.
Muhaimin menjelaskan, sebelum melakukan pengukuran menggunakan citra satelit atau secara digital, pengukuran LBS dilakukan secara manual oleh PPL dilapangan dengan cara wawancara dengan petani langsung dan di ukur menggunakan meteran.
“Mungkin metode manual dulu pengukurannya tidak tepat karena tim PPL dilapangan hanya wawancara dengan petani, berbeda dengan sekarang sudah menggunakan alat yang canggih,” sampainya.
Terpisah, Saiful warga Desa Banuayu Kecamatan Kikim Selatan menjelaskan, banyak faktor kalangan warga mengubah lahan pertanian, salah satu faktor irigasi rusak dan belum kunjung diperbaiki ditambah faktor bencana alam.
“Sekarang ini kebanyakan warga memilih bercocok tanam yang bisa menghasilkan uang dengan mudah dan tidak perlu ribet,” ujarnya.(Dedi Doadi)