Jakarta, KRSUMSEL.com – Miss Landscape Indonesia 2019, Era Setyowati atau Sierra mengadu ke KPAI (Komisi Perlindungan Anak Indonesia) karena anaknya ditelantarkan profesor M yang disebut juga merupakan salah satu komisaris BUMN.
Era yang saat itu didampingi oleh kuasa hukumnya, Razman Arif Nasution lebih banyak diam. Tujuan Era Setyowati datang ke KPAI untuk mengadukan profesor berinisial M yang merupakan guru besar di salah satu universitas di Bandung dan juga salah satu komisaris BUMN yang dianggap menelantarkan anaknya.
Perkenalan Era Setyowati dengan profesor M berawal dari Instagram. Perkenalan itu terjadi pada 2016.
“Era punya Instagram, dia ini berkenalan dengan seorang guru besar, prof M, guru besar di perguruan tinggi negeri favorit di Bandung, dan Mr. M ini juga komisaris independen di BUMN terkemuka,” jabar Razman Arif Nasution di KPAI, Menteng, Jakarta Pusat.
Razman menyebut, Era Setyowati benar-benar menjalin hubungan dan lugu. Sempat disewakan apartemen, Era dinikahi secara siri oleh profesor M.
“Dia ini kan masih lugu banget nih, dia nggak ngerti padahal dia Putri ya. Dia itu di suatu tempat di rumah, di hotel dinikahi. Dia kan bukan pekerja seks komersial, kalau PSK memang jualan banyak orang beli ke situ,” tegas Razman.
“Pacar-pacaran dulu, lah, disewakan apartemen. Dia sudah datang kok. Ya sudah, lah, namanya tanggung jawab ya risiko beban moral, risiko malu, risiko dimarahi istri,” imbuhnya.
Pernikahan siri antara Era Setyowati dengan profesor M ini terjadi sekitar tahun 2018. Baru setelah berhubungan, Profesor M mengaku sudah beristri kepada Era Setyowati.
Dari pernikahan sirinya dengan Profesor M, Era Setyowati sudah melahirkan anak perempuan yang kini berusia 8 bulan. Di sini mulanya profesor M dan istrinya mendatangi Razman untuk bicara soal masa depan anak Era Setyowati.
Profesor M disebut awalnya mau membiayai dan bertanggung jawab. Namun, tiba-toba hal itu urung dilakukan.
“Namanya pacaran, dibelikan apartemen dan lain-lain sudah lah. Intinya mau anak dipertanggungjawabkan,” tutur Razman.
“Selama ini tanggung jawab tapi tidak memadai. Contoh itu hp komunikasi sulit di-block, padahal (Era Setyowati) sudah ketemu sama istrinya tapi di-judge. Apa yang dia sampaikan itu kelihatannya tidak sampai ke perguruan tinggi. Yang ditawarkan itu hanya sampai TK aja itu (biaya untuk anak),” tegasnya.(*)