Indonesia Masters 2021 Ditiadakan, PBSI Bilang Begini

oleh
oleh
581925ec-a6dd-4d19-bd42-1cdb9612e843_169

Jakarta, KRSUMSEL.com – Indonesia Masters 2021 resmi ditiadakan. Di situasi pandemi COVID-19, PP PBSI memang ingin lebih selektif menggelar turnamen.

Badminton World Federation (BWF) secara resmi mengumumkan pembatalan turnamen level 100 itu pada hari Senin (5/4) kemarin. Induk organisasi bulutangkis dunia itu menjelaskan pembatalan bukan semata-mata dari pihaknya tapi atas koordinasi dengan tuan rumah, termasuk PBSI.

Selain Indonesia Masters 2021 yang sedianya berlangsung 5-10 Oktober, turnamen Russian Open yang sedianya bergulir Juli juga resmi batal.

Kepala bidang Humas dan Media, Broto Happy, lantas menjelaskan pertimbangan PBSI terkait dengan tidak jadi terselenggaranya Indonesia Masters 2021.

“Setelah berkoordinasi dengan Kepala Bidang Luar Negeri PP PBSI, Bambang Roedyanto, yang tengah bertugas di Jepang dengan terus berkonsultasi dengan BWF, bahwa kami memang membatalkan pelaksanaan turnamen Indonesia Masters Super 100 karena pandemi,” kata Broto dalam rilisnya.

“Di tengah pandemi yang belum mereda, prioritas PBSI saat ini adalah bagaimana melindungi agar pemain tetap sehat dari COVID-19. Karenanya, kami sangat selektif dalam memilih turnamen dan juga dalam menggelar turnamen di Tanah Air,” lanjutnya.

Broto juga mengutarakan bahwa penundaan turnamen-turnamen besar di tahun 2020 ke tahun 2021 berdampak pada kalender kejuaraan yang menjadi sangat padat.

“Seperti kita semua tahu, pandemi membuat jadwal turnamen internasional dan nasional menjadi tidak menentu. Tahun 2020 banyak sekali penundaan-penundaan turnamen termasuk Olimpiade Tokyo dan Piala Thomas dan Uber, yang pelaksanaannya dimundurkan ke tahun ini,” ujarnya.

“Sementara tahun ini juga sudah menanti Piala Sudirman dan Kejuaraan Dunia. Agendanya sangat padat. Belum lagi di level nasional, kami terus mengejar persiapan Pekan Olahraga Nasional (PON) di Papua, tanggalnya pun bentrok dan cukup sulit untuk menggeser ke tanggal lain karena padatnya turnamen,” Broto membeberkan.

Sementara itu, sebut Broto, di level regional akan berlangsung SEA Games di Hanoi, Vietnam. “Atas dasar itulah kami akhirnya memutuskan untuk mengorbankan turnamen Super 100 dulu. Insya Allah tahun depan bisa diadakan kembali,” paparnya.

Indonesia Masters Super 100 sudah dua kali digelar yaitu tahun 2018 di Pangkalpinang, Kepulauan Bangka Belitung dan tahun 2019 di Malang, Jawa Timur.

Pada edisi terakhir Indonesia Masters, wakil Merah Putih merebut satu gelar dari ganda putri lewat pasangan Siti Fadia Silva Ramadhanti/Ribka Sugiarto yang sukses mengalahkan rekan senegara, Della Destiara Haris/Rizki Amelia Pradipta 23-21, 21-15 di laga final.(mcy/krs)

SUMBER