Petani Lebak Sangat Membutuhkan Bantuan di Tengah Pandemi COVID-19

oleh
Screenshot_2021-04-03-08-54-57-79

Lebak, KRsumsel.com Petani Kabupaten Lebak, Provinsi Banten, mendambakan bantuan di tengah pandemi COVID -19 untuk meningkatkan usaha pertanian agar mampu mensejahterakan petani dan keluarganya.

“Kami berharap ada bantuan sarana produksi (sapras) dan alat pertanian (alsintan) serta permodalan,” kata Kelompok Tani Sukabungah, Desa Tambakbayah, Kabupaten Lebak, Ruhyana di Lebak, Jumat.

Selama ini, lanjutnya, petani di Kabupaten Lebak sangat membutuhkan bantuan pemerintah untuk meningkatkan upaya pertanian. Menurut dia, petani di Lebak tidak pernah mendapatkan bantuan sejak pandemi COVID-19.

Padahal, menurut do’a, petani sangat terpukul oleh dampak pandemi COVID-19 yang membuat produksi dan permintaan sayur, pangan, dan palawija turun dari sebelumnya lima ton menjadi dua ton per hari.

Dia mengatakan, permintaan pasar menurun akibat Pembatasan Sosial Skala Besar (PSBB) yang diberlakukan oleh pemerintah daerah, sehingga kegiatan perekonomian khususnya di Pasar Rangkasbitung dibatasi hingga pukul 22.00 WIB.

Oleh karena itu, kata dia, penyaluran bantuan kepada petani sangat diharapkan dan upaya pertanian tetap menjadi andalan perekonomian masyarakat.

“Kita bersama petani, saat panen raya tidak banyak untung, karena harga beras masih rendah,” kata Ruhyana.

Menurut dia, bantuan yang diidam-idamkan petani di tengah pandemi COVID-19 adalah untuk sapra berupa bibit, penyaluran pupuk bersubsidi tepat waktu, dan pembangunan jaringan irigasi. Selain itu, bantuan alsintan seperti penggilingan, traktor dan kendaraan pemanen gabungan.

Sementara itu, kata dia, bantuan permodalan antara lain melalui Program Bantuan Modal Usaha Mikro (BPUM) sebesar Rp2,4 juta.

“Kami berharap bantuan tersebut bisa terealisasi saat melaksanakan gerakan percepatan tanam pada Mei-Juni,” ujarnya.

Samian, petani di Blok Rangkasbitung Timur, Kabupaten Lebak, mengatakan hal senada. Ia mengaku selama ini belum mendapatkan dana Bantuan Langsung Tunai (BLT) atau program sembako untuk Keluarga Penerima Manfaat (KPM).

“Kami minta bantuan segera direalisasikan agar upaya pertanian terus meningkatkan kesejahteraan,” ucapnya.

Sementara itu, Kepala Dinas Produksi Dinas Pertanian Kabupaten Lebak Irwan mengatakan, pihaknya saat ini tengah mengajukan bantuan peningkatan upaya pertanian ke Kementerian Pertanian.

Namun bantuan yang akan direalisasikan adalah benih bersertifikat unggul 650 kilogram untuk areal seluas 50 hektar.

“Bantuan bibit ini kita salurkan saat petani memasuki gerakan akselerasi tanam,” ucapnya.(Anjas)