Kupang, KRsumsel.com – Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Timur memanfaatkan lahan seluas enam hektare milik pemprov untuk pengembangan bibit sorgum jenis bioguma 3 yang akan ditanam di berbagai daerah provinsi berbasiskan kepulauan itu.
“Lahan untuk produksi bibit sorgum merupakan lahan Biro Umum Provinsi yaitu di samping rumah jabatan Gubernur NTT di Kota Kupang dengan di Takara dan Oesain di Kabupaten Kupang masing-masing dua ha,” kata Kepala Biro Umum Setda Provinsi NTT George M Hadjoh di Kupang, Selasa.
Lahan sorgum tersebut, kata dia, telah berproduksi dan panen perdana dilakukan secara simbolis oleh Gubernur NTT Viktor Bungtilu Laiskodat bersama Wakilnya Josef Nae Soi beserta jajaran pada Senin kemarin.
Hasil produksi ini akan disalurkan untuk ditanam pada lahan-lahan yang disiapkan pemerintah provinsi bersama kabupaten/kota.
George mengatakan pemanfaatan lahan ini merupakan bagian dari tekad gubernur dan wakil gubernur yang menginginkan agar tidak ada lahan yang dibiarkan tidur begitu saja namun diolah agar bisa produktif.
“Karena itu kita gunakan lahan enam ha untuk produksi bibit sorgum. Sebelumnya pada September 2019, lahan ini juga kita manfaatkan untuk produksi jagung hibrida,” katanya.
Sementara itu Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan NTT Lecky Koli mengatakan luas tanam tanaman sorgum yang tengah dikembangkan di provinsi setempat pada 2021 ini dalam kondisi menuju 3.200 hektare.
“Luas tanam sorgum kita di NTT terus bertambah dari 2020 lalu kita tanam seluas 2.800 hektare, tahun 2021 ini kita sudah 2.000-an hektare menuju 3.200 ha,” katanya.
Pemerintah provinsi, kata dia akan terus berupaya meningkatkan pengembangan sorgum yang dimanfatkan untuk kebutuhan konsumsi maupun peternakan.
Tanaman sorgum, lanjut dia tidak hanya menghasilkan beras sorgum, namun batang dan daun juga dapat digunakan untuk kebutuhan bahan pakan ternak.
“Bila dilakukan dalam skala besar akan sangat membantu mendukung produksi bahan pakan ternak, juga bisa dimanfaatkan untuk bioetanol,” katanya.(Anjas)