Jakarta, KRSUMSEL.com – Riau Ega Agatha Salsabila dan Diananda Choirunisa kembali dipanggil pelatnas panahan Olimpiade 2020 Tokyo. Keduanya rencananya mulai latihan April ini.
Menurut Sekretaris Jenderal PP Perpani, Nyak Amir, keduanya masuk setelah lolos dalam proses penyeleksian pada Oktober tahun lalu. Saat itu, PP Perpani membuka promosi degradasi tahap kedua untuk Pelatnas (Pemusatan Latihan Nasional) Olimpiade.
Dalam kesempatan yang sama, Perpani juga melakukan evaluasi pada atlet Pelatnas tahap sebelumnya. Hasilnya, ada dua yang terdegradasi yaitu Ryan Rafi Adiputro dan Dela Berliana. Keduanya, lantas digantikan Riau Ega dan Diananda yang mendapatkan promosi masuk Pelatnas kembali.
“Hasil seleksi dan evaluasi dari tim Satgas Pelatnas dan berkoordinasi dengan PPON, akhirnya Rian dengan Dela tidak dipanggil kembali dan diisi oleh Riau Ega dan Diananda,” kata Amir kepada detikSport, Selasa (30/3/2021).
“Kami ajukan kepada Kemenpora dan para prinsipnya mereka sependapat. Kami juga sudah berkoordinasi dengan Pengprov Jawa Timur, dan Riau Ega serta Diananda bersedia sehingga sudah kami SK-an 1 Maret kemarin,” ujarnya.
Jauh sebelum pemanggilan tahap kedua ini, Riau Ega dan Diananda merupakan dua nama pepanah yang tercoret. Pemicunya karena pelatih Jawa Timur, Deni Trisyanto, yang tak lolos seleksi pelatih pelatnas Olimpiade.
Deni, yang disebut-sebut mengeluarkan ide untuk seleksi pelatih dan atlet sebelum digelar pelatnas, malah terperosok ke peringkat lima dalam penilaian seleksi pelatih yang digelar PP Perpani, bekerja sama dengan tim independen dari akademisi dan praktisi panahan.
Riau Ega merasa sudah menjalani latihan sejak awal dengan Deni di daerah, sehingga jika ada pergantian pelatih akan mengubah program dan periodesasi latihannya selama ini.Hasil itu pula yang akhirnya membuat para atlet Jawa Timur, khususnya Riau Ega, memutuskan tak ikut gabung dalam pemusatan latihan yang sudah dimulai sejak awal Agustus.
PP Perpani bergeming meski Riau Ega cs meminta Deni dipertahankan. Mereka tetap menolak karena berlandaskan pada aturan yang dibuat sebelumnya.
“Kami tetap konsisten dengan aturan yang ada. Enggak (Pak Deni tetap tidak masuk) kami pilah-pilih juga antara atlet dan pengurus. Malah permasalahan Jatim sudah kami selesaikan juga, pak Deni kami beri SP (Surat Peringatan) 2, dan kami pecat sebagai Ketua Pengprov Jawa Timur. Walau dia menempuh jalur BAORI kami jalani,” kata Amir.
“Ya, kami mengajarkan semua untuk berjiwa besar, artinya harus manut dengan regulasi yang ditetapkan PB sebagai cabor olahraga tertinggi panahan. Kami putuskan ini juga bukan individual tapi keputusan organisasi,” dia menjelaskan.
Akan tetapi, bergabungnya Riau Ega dengan Diananda baru akan dimulai April ini. Sebab, Kemenpora masih dalam proses memverifikasi proposal anggaran PP Perpani untuk Pelatnas 2021.
“Mungkin dalam pekan ini ada Momerandum of Understanding (MoU) dengan Kemenpora, barulah setelah itu pelatnas bisa dimulai di Lapangan Panahan GBK,” ujar Amir.
Menurut Amir, PP Perpani tak bisa ambil risiko untuk menjalankan Pelatnas lebih dulu karena Kemenpora sendiri tak memberi garansi. Selain itu, Perpani juga terbentur dengan persoalan ketiadaan sponsor imbas pandemi COVID-19.
“Jadi dana yang memadai dari Kemenpora. Insya Allah mudah-mudahan dengan komposisi Riau Ega dan Diananda gabung Pelatnas dan nanti kita akan ikut kualifikasi di Paris pada Juli mendatang, bisa menambah tiket Olimpiade untuk nomor beregu putra dan putri recurve,” dia mengharapkan.(*)