Kulon Progo, KRsumsel.com – Anggota Komisi III DPRD Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta, Wisnu Prasetya meminta pemerintah setempat memprioritaskan pembangunan jalan berstatus primer I dan primer II atau jalan kabupaten di kawasan Bukit Menoreh guna mendorong pertumbuhan ekonomi di wilayah itu.
Wisnu Prasetya di Kulon Progo, Minggu, mengatakan dalam beberapa tahun terakhir, pembangunan infrastruktur jalan dipustakan di kawasan selatan dengan alasan mendukung Proyek Strategis Nasional (PSN) Bandara Internasional Yogyakarta, yang menyerap anggaran lebih dari 60 persen anggaran diperuntukan pembangunan infrastruktur jalan.
Hal ini berdampak pada kurangnya perhatian pembangunan infrastruktur jalan dan lainya di wilayah Bukit Menoreh, khususnya di Kecamatan Samigaluh dan Girimulyo. Banyak jalan primer I dan primer II di Bukit Menoreh belum dibangun dengan baik, bahkan belum tersentuh aspal.
“Kami berharap ada perhatian khusus untuk pembangunan jalan di kawasan Bukit Menoreh. Di wilayah utara yang ada Bukit Menoreh juga butuh infrastruktur untuk percepatan pertumbuhan ekonomi,” kata Wisnu.
Menurut dia, warga di Perbukitan Menoreh dan pemerintah desa dilema saat mau membangun jalan kabupaten tersebut. Saat mau dibangun dengan menggunakan dana desa, tapi statusnya jalan kabupaten. Di sisi lain kerusakan jalan menghambat kegiatan masyarakat, yang artinya menghambat pertumbuhan ekonomi masyarakat.
Saat ini, di kawasan Bukit Menoreh juga berkembang objek wisata yang dikelola secara mandiri oleh masyarakat, mulai dari wisata alam, kuliner, dan wisata kopi. Pertumbuhan ekonomi perlu didukung infrastruktur jalan yang memadai.
“Kami minta pembangunan jalan wilayah utara juga diperhatikan. Kami tidak menutut anggaran banyak untuk jalan, tapi minimal ada ruas-ruas jalan strategis masyarakat yang mendukung ekonomi dan pariwisata segera dibangun,” kata Politisi Golkar dari Daerah Pemilihan III (Samigaluh, Girimulyo, dan Kalibawang) ini.
Sekretaris Daerah Kulon Progo Astungkara mengatakan saat ini, program Bedah Menoreh untuk pembangunan jalan masih dalam tahap pembebasan lahan hingga 2022, sehingga harapanya mulai 2023 sudah dibangun. Anggaran pembangunan jalan Bedah Menoreh pada 2020 terkena realokasi, dan tahun ini anggaran infrastruktur juga terealokasi.
Terkait priotas pembangunan jalan di Kawasan Bukit Menoreh membutuhkan kesepakatan dan komiten bersama antara eksekutif dan legislatif. “Kami akan melaksanakan bila sudah menjadi kesepakatan untuk pembangunan jalan di wilayah utara,” katanya.(Anjas)