Boyolali, KRsumsel.com – Pemerintah Kabupaten Boyolali telah mempersiapkan anggaran Rp1,2 miliar untuk perluasan pembangun Pasar Sayur Cepogo guna menampung semua pedagang yang sedang melakukan transaksi di salah satu perdagangan sentra sayuran di Jawa Tengah.
Pada perluasan pembangunan Pasar Sayur tersebut akan menempati lahan bekas Pasar Tradisional Cepogo dengan luas lahan sekitar 1.192 meter persegi untuk mengantisipasi terjadinya kemacetan arus lalu lintas yang sering terjadi di depan pasar, kata Bupati Boyolali M Said Hidayat Wakil Bupati Wahyu Irawan, saat meninjau proyek perluasan Pasar Sayur Cepogo Boyolali, Rabu.
M Said Hidayat mengatakan setiap harinya jalan depan Pasar Sayur Cepogo ini, selalu mengalami kemacetan akibat antrean kendaraan para pedagang yang keluar masuk pasar.
Selain itu, kata Said Hidayat, juga adanya penumpukan kendaraan muat sayuran karena transaksi jual beli sering dilakukan antar mobil ke mobil, sehingga memperparah kemacetan di lokasi kawasan pasar itu.
Oleh karena itu, Pemkab Boyolali untuk menyelesaikan masalah kemacetan di lokasi tersebut merencanakan dengan memanfaatkan sebagian lahan bekas Pasar Tradisional Cepogo untuk dijadikan perluasan pasar sayur.
Lahan yang dipergunakan tersebut, kata Said Hidayat, di sisi utara yang berdekatan dengan pasar sayur, sedangkan lahan yang di bagian selatan rencananya dipergunakan untuk pembangunan ruang terbuka hijau.
“Sehingga, parkir kendaraan nanti tidak di jalan lagi, semua dapat masuk halaman pasar. Sehingga, arus lalu lintas dapat berjalan dengan lancar,” kata Said Hidayat.
Kepala Bidang Infrastruktur, Pembinaan, dan Penataan Pedagang, Dinas Perdagangan dan Perindustrian Kabupaten Boyolali Aris Sulistyanto, menambahkan sebagian lahan bekas Pasar Rakyat Cepogo yang digunakan akan dibangun menjadi satu los besar dan lahan untuk parkir.
“Pembangunan ini, diperkirakan akan menelan anggaran sebesar Rp1,2 miliar dengan luas bangunan 1.192 meter persegi yang ditargetkan selesai pada akhir 2021,” kata Aris.
Bahwa, los besar yang dibangun pada perluasan pasar sayur tersebut tidak diperuntukkan bagi pedagang baru, melainkan hanya untuk pedagang lama.
“Karena, banyak pedagang selama ini, menempati di posisi lahan parkir, dan untuk transaksi. Pedagang tidak turun dari kendaraannya, mereka berjualan dari mobil ke mobil sehingga sering terjadi antrean dan kemacetan arus lalu lintas,” katanya. (Anjas)