OKI, KRSUMSEL.com – Kepolisian Polsek Air Sugihan Polres OKI berhasil menangkap pelaku pencurian di Area WTP 600 PT. Oki Pulp & Paper Mills Sei Baung Desa Bukit Batu kec. Air Sugihan Kabupaten OKI, pada Jumat (12/3/2021) sekira pukul 23.00 wib.
Adapun pelaku yang ditangkap yakni, Hadi Yansha (22) warga Desa Tirto Raharjo Jalur 20 Kecamatan Muara Padang Kabupaten Banyuasin.
Kapolres OKI, AKBP Alamsyah Pelupessy, melalui Kapolsek Air Sugihan Ipda M. Indra Gunawan, Sabtu (13/3/2021 mengatakan, dimana modus pelaku masuk ke dalam area WTP 600 PT. OKI Pulp & Paper Mills kemudian memotong kabel power untuk pompa air sepanjang 65 (enam puluh lima) meter bersama temannya SI (DPO) menggunakan gergaji besi untuk memotong, pisau karter untuk mengupas kulit kabel dan Obeng taspen untuk mengecek arus listrik . Akibat ulah kedua pelaku pihak perusahan mengalami kerugian sebesar Rp. 35.000.000 – (tiga puluh lima juta rupiah)” ungkap Indra.
” Ya atas peristiwa tersebut pihak perusahaan membuat laporan kepolisian ke Polsek Air Sugihan,” ujarnya.
Berdasarkan laporan dari korban, lanjut Ipda Indra Team opsnal macan Komering Polsek Air Sugihan yang di pimpin langsung Kanit Reskrim Aipda Meiza Edwar, Kanit Sabhara Aipda Choki, dan Katim Opsnal Aipda Ivo Fransisko bersama anggota, melakukan penangkapan terhadap pelaku Hadi Yansah di Area WTP 600 PT. Oki Pulp & Paper Mills.
” Dimana dalam penangkapan tersebut, kita hanya berhasil menangkap satu pelaku, sedangkan satu pelaku lagi yakni SI berhasil melarikan diri,”ucapnya.
Kita menduga pelaku ini tidak sendirian, dipastikan ada pelaku lain yang terlibat, atas ulahnya pelaku kita kenakan pasal 363 KUHP dengan ancaman penjara 5 tahun.
” Untuk saat ini pelaku dan barang bukti dua Potong kabel power dengan panjang 4 meter, 36 meter, satu buah pisau kater warna merah dan satu buah obeng taspen diamankan ke Mapolsek Air sugihan guna proses sidik lebih lanjut” tutupnya.
Sementara pelaku Hadi, mengatakan bahwa dia nekat melakukan aksi pencurian bersama teman nya dikarnakan tidak ada uang.
” Terpaksa pak, karena tidak ada uang untuk kebutuhan kami sehari-hari,” kilanya. (ata)