Satu Hektar Serai Wangi, Hasilkan 30 Ton Daun

oleh
WhatsApp Image 2021-03-04 at 15.29.04 (1)

Lahat, KRSUMSEL.com – Sekitar 25 persen warga Desa Sumber Karya Kecamatan Gumay Ulu, Kabupaten Lahat mulai beralih tanaman serai wangi, hal tersebut dikarenakan saat ini sudah ada mesin penyulingan serai wangi bahkan sudah ada perusahaan yang menampung minyak serai wangi.

Satu Hektar Serai Wangi, Hasilkan 30 Ton Daun

Ketua Kelompok Tani Amanah Desa Sumber Karya Imam Solihin menuturkan, populasi serai wangi seluruhnya ada 60 hektar tanaman serai wangi termasuk dengan desa tetangga yakni Desa Trans Muara.

“Beberapa waktu lalu sudah kita panen perdana sekaligus uji cuba penyulihan serai wangi dengan menggunakan mesin,” ungkapnya kepada wartawan, Kamis (4/3).

Untuk bahan bakunya lanjut Imam, tidak lah susah karena untuk penjualannya sudah ada perusahaan dari Bogor yang siap menampung. Dilontarkan Imam, mesin penyulihan sendiri disiapkan oleh PT Panen Bersama Harmonis termasuk bibitnya.

“Alhamdulillah kita disini tidak perlu khawatir untuk penjualan karena kita sudah ada perusahaan yang menampung dari Jawa,” ujarnya.

Itulah kenapa banyak warga yang berminat dengan menanam serai wangi. Disampaikan Imam, sejauh ini sudah berangsur warga di desa tetangga ingin kerja sama menanam serai wangi.

“Bagi warga yg ingin bergabung kita silakan dan kita kasih bibitnya secara gratis dan menjual dengan kita langsung,” katanya.

Masih dikatakan Imam, saat ini sudah panen perdana selanjutnya tinggal menunggu tiga bulan berikutnya panen. Menurutnya dalam lahan atau hektar bisa menghasilkan 10 ribu rumpun, satu rumpun tersebut bisa menghasilkan daun serai wangi sebanyak 3 Kg.

“Jadi satu Hektar bisa menghasilkan 30 ton daun serai wangi, bila pertanian menjual daun serai wangi 1 Kgnya kita beli seharga Rp 500,” rincinya.

Masih di rinci Imam, dalam 100 Kg daun serai wangi menghasilkan 0,8-1,2 Kg minyak serai wangi. “Minyak inilah nanti yang dibeli oleh perusahaan dari Bogor,” ucapnya.

Sementara itu, Kepala Desa Sumber Karya Loniansyah mengatakan, saat ini sudah 25 persen warga sudah beralih serai wangi dan kebanyakan warga yang mengelola lahan kosong untuk ditanami serai wangi.

“Dengan adanya ide dari pak Imam sekarang banyak warga yang beralih menanam serai wangi karena untuk ekonomi kerakyatan sangat menjanjikan apa lagi sudah ada yang siap menampung,” ungkapnya.

Karena ditambahkan Loniansyah, perawatan dari menanam serai wangi sendiri tidak susah seperti tanaman lainnya, tidak perlu pupuk dan lainnya cukup ditanam saja dan biarkan saja sampai 6 bulan bisa dipanen.

“Bagusnya memang dipupuk, tapi tidak dipuput juga tidak jadi masalah, itulah kenapa masyarakat desa sangat antusias menanam serai wangi,” tuturnya. (sma)