Wali Kota Pontianak Pantau Uji Coba Pembelajaran Tatap Muka

oleh
Screenshot_2021-02-22-11-44-16-23

Pontianak, KRsumsel.com – Wali Kota Pontianak Edi Rusdi Kamtono memantau uji coba pelaksanaan pembelajaran tatap muka di enam sekolah dasar dan enam sekolah menengah pertama di wilayahnya.

“Hari ini untuk pertama kali pada tahun 2021 anak-anak mulai masuk sekolah secara tatap muka dengan protokol kesehatan yang ketat,” katanya di Pontianak, Senin.

“Tahap pertama kami membuka enam SD dan enam SMP yang sudah siap dari total 147 SD dan 29 SMP, itu belum termasuk sekolah swasta yang ada di Pontianak,” ia menambahkan.

Edi mengemukakan bahwa pada tahap pertama pemerintah kota memprioritaskan pelaksanaan pembelajaran tatap muka bagi siswa kelas enam sekolah dasar (SD) dan kelas sembilan sekolah menengah pertama (SMP).

“Jumlah siswa di dalam kelas juga dibatasi, maksimum dalam satu kelas 16 murid saja,” katanya.

Ia mengatakan bahwa siswa yang belum diizinkan oleh orangtua untuk mengikuti pembelajaran di sekolah tetap bisa mengikuti pelajaran via daring dari rumah selama uji coba pelaksanaan pembelajaran tatap muka.

“Jika pembelajaran tatap muka ini aman dan berjalan baik maka kami akan lanjutkan ke sekolah lain dan tidak hanya kelas sembilan dan kelas enam saja tapi kelas-kelas yang lain juga,” katanya.

Ia mengatakan bahwa sekolah swasta juga diperbolehkan mulai melaksanakan pembelajaran tatap muka asal bisa memenuhi persyaratan penerapan protokol kesehatan.

“Sekolah swasta kita persilakan juga melaksanakan pembelajaran tatap muka, yang penting sekolah menyiapkan sarana seperti pengecek suhu tubuh, tempat cuci tangan, dan menyiapkan masker. Intinya penerapan protokol kesehatan yang ketat,” kata Edi.

Pemerintah Kota Pontianak, menurut dia, setiap hari akan memantau dan mengevaluasi uji coba pelaksanaan pembelajaran tatap muka di sekolah.

Wali Kota mengatakan bahwa pemerintah kota mulai mengizinkan pembelajaran tatap muka di sekolah karena wilayah Pontianak sudah berada di zona kuning atau zona risiko rendah penularan COVID-19 dan sebagian siswa menghadapi kendala dalam mengikuti pembelajaran dari jarak jauh.(Anjas)