Pemprov Sumsel Tingkatkan Program Pengentasan Kemiskinan

oleh
Screenshot_2021-02-18-22-16-06-03

Palembang, KRsumsel.com – Pemerintah Provinsi Sumatera Selatan berupaya meningkatkan program pengentasan kemiskinan yang telah berjalan dengan baik dalam beberapa tahun terakhir.

“Program pengentasan kemiskinan perlu ditingkatkan pelaksanaannya untuk menekan angka kemiskinan di provinsi ini yang masih cukup tinggi sekitar 12,5 persen,” kata Wakil Gubernur Sumsel, Mawardi Yahya di Palembang, Kamis.

Menurut dia, untuk menurunkan angka kemiskinan di provinsi berpenduduk sekitar 8,6 juta jiwa itu, pejabat instansi terkait jajarannya diminta tidak hanya berkoordinasi dalam menghimpun data dan program saja, tetapi lebih memaksimalkan aksi.

Pejabat harus turun ke lapangan, merasakan apa yang dirasakan masyarakat miskin, mendengarkan secara langsung aspirasi mereka dan bersama-sama mencari solusi yang tepat dan cepat.

Kemudian menjalankan secara maksimal program penanggulangan kemiskinan yang fokus pada masyarakat yang eknominya terdampak COVID-19 dan kawasan kumuh yang menjadi kantong-kantong kemiskinan.

Mengintegrasikan program-program kesejahteraan mengacu pada Sistem Informasi Data Kemiskinan (SIDAK).

Angka kemiskinan bisa ditekan jika program penanggulangan kemiskinan masing-masing instansi/organisasi perangkat daerah (OPD) di lingkungan Pemprov Sumsel tepat sasaran.

“Melalui upaya tersebut diharapkan angka kemiskinan di Sumsel bisa turun signifikan dalam beberapa tahun ke depan sesuai dengan target yang diharapkan menjadi satu digit,” ujar wagub.

Sementara anggota DPRD Sumsel dari Fraksi PKB , M Oktafiansyah meminta pemerintah provinsi setempat melakukan ‘refocusing, anggaran atau menunda dan membatalkan kegiatan yang dianggap tidak relevan serta prioritas untuk mengatasi tingginya angka kemiskinan dampak pandemi COVID-19.

“Pemprov Sumsel harus melakukan refocusing anggaran seperti biaya perjalanan dinas dan kegiatan lainnya untuk dialihkan menanggulangi kemiskinan,” ujarnya.

Menurut dia, sangat prihatin melihat angka kemiskinan di provinsi yang dikenal memiliki sumberdaya pertambangan dan perkebunan itu masuk ke dalam peringkat 10.

Berdasarkan data yang dipublikadsikan BPS, angka kemiskinan Sumsel cukup tinggi mencapai 12,56 persen dan berada di peringkat 10 nasional meningkat sekitar dua persen dari tahun sebelumnya, kata politikus itu.(Anjas)