Sidoarjo, KRsumsel.com – Sebanyak lima orang dinyatakan reaktif saat dilakukan uji cepat antigen yang ada di perbatasan masuk Kabupaten Sidoarjo, Jawa Timur sehingga mereka harus dikarantina di ruang isolasi Delta Mayang, Sidoarjo.
Kepala Kepolisian Resor Kota Sidoarjo, Kombespol Sumardji, Sabtu mengatakan, uji cepat antigen di perbatasan tersebut sebagai langkah antisipasi penyebaran virus corona atau COVID-19.
“Langkah tersebut dilakukan sebagai upaya mencegah penyebarluasan COVID-19 di wilayah Kabupaten Sidoarjo,” ucapnya.
Ia mengemukakan, selain pemberlakuan pengetatan warga luar Sidoarjo yang akan masuk ke Kabupaten Sidoarjo, petugas juga melakukan pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) skala mirko di beberapa lokasi.
“Pelaksanaan uji cepat antigen kepada warga luar kota yang masuk ke Sidoarjo itu dilakukan berdasarkan nomor polisi kendaraan yang kendarai dan juga identitas pengendara,” katanya.
Ia mengatakan, kegiatan kegiatan itu dilaksanakan sejak tanggal 12 sampai dengan 14 Februari 2021 di beberapa lokasi seperti di Pos Lantas Waru, depan Pusdik Sabhara Porong, dan pos lantas By pass Krian.
“Pada hari kedua ini terdapat 302 orang dilakukan uji cepat antigen dan hasilnya lima orang di antaranya reaktif,” katanya.
Ia menjelaskan, tindakan uji cepat kepada para pengendara dari luar kota tersebut sebagai upaya mencegah penyebarluasan COVID-19 di wilayah Kabupaten Sidoarjo.
“Khususnya di saat libur akhir pekan bersamaan Tahun Baru Imlek. Diharapkan masyarakat mematuhi peraturan pemerintah dan protokol kesehatan dalam rangka mempercepat penangan COVID-19,” katanya.
Dari data yang ada, pada hari pertama pelaksanaan pengetatan aktivitas masyarakat dengan melakukan uji cepat antigen terhadap warga luar Sidoarjo, terdapat total sebanyak 430 warga dari luar kota dilakukan uji usap. Hasilnya terdapat tiga orang yang reaktif dan harus melakukan isolasi di tempat yang disediakan Pemkab Sidoarjo.
Di Kabupaten Sidoarjo sampai dengan hari ini terdapat 9.309 orang, dari jumlah tersebut 8.570 orang dinyatakan sembuh dan 572 dilaporkan meninggal dunia.(Anjas)