Mataram, KRsumsel.com – Satuan Tugas (Satgas) COVID-19 Kota Mataram Provinsi Nusa Tenggara Barat menyebutkan pasien COVID-19 meninggal bertambah dua orang, sehingga secara kumulatif hingga Selasa (9/2) sebanyak 110 orang.
“Dua orang yang terkonfirmasi meninggal itu memiliki penyakit komorbid,” kata Anggota Satgas COVID-19 Kota Mataram dr H Lalu Herman Mahaputra di Mataram, Rabu.
Selain terkonfirmasi 2 orang yang meninggal, katanya, dari data tersebut juga terkonfirmasi 3 pasien dinyatakan sembuh dan 12 kasus positif baru COVID-19. Selain itu, terdata 8 kasus suspek masih isolasi dan 83 kontak erat masih karantina.
Dengan demikian, secara kumulatif kasus COVID-19 di Mataram tercatat sebanyak 1.927 orang, dalam perawatan 209 orang, sembuh 1.608 orang dan 110 orang meninggal dunia.
Dikatakan dr Herman yang juga Direktur RSUD Kota Mataram, untuk memutus rantai penyebaran terhadap dua pasien COVID-19 yang meninggal dunia, tim dari RSUD Kota Mataram melakukan penelusuran kontak erat.
“Kita memperluas tracing dan testing serta skrining. Jika ada yang terindikasi reaktif atau positif tanpa gejala, mereka kita sarankan isolasi mandiri dan apabila mau isolasi terpusat kita siapkan di dua hotel,” katanya.
Lebih jauh dr Herman mengatakan, untuk menekan angka kematian terhadap pasien COVID-19 yang komorbid, pihaknya meningkatkan pelayanan kesehatan terhadap pasien yang dirawat di rumah sakit.
“Sampai saat ini, pasien COVID-19 yang kami tangani alhamdulillah tidak ada yang menggunakan ventilator atau alat bantu pernafasan. Tapi di rumah sakit lain kita belum tahu,” katanya.
Lebih jauh dr Herman optimistis, kegiatan 3T (tracing, testing, treatment) yang sedang digencarkan saat ini, dapat meningkatkan status Kota Mataram dari zona oranye (risiko sedang) menjadi zona kuning (risiko ringan) COVID-19.(Anjas)