PLN Kalbar Bantu Rp400 Juta Kembangkan Desa Wisata Mangrove

oleh

Pontianak, KRsumsel.comPLN Kalbar melalui Program PLN Peduli ikut mengembangkan desa wisata di Desa Sungai Bakau Besar Laut (SBBL), Cinta Mangrove Park sejak 2018 lalu hingga kini terus mengalir total bantuan mencapai Rp400 juta.

“Pengembangan desa wisata mangrove di desa Sungai Bakau Besar Laut ini memiliki dua dimensi manfaat, yakni upaya kami dalam mendorong peningkatan ekonomi masyarakat sekitar serta mendorong masyarakat untuk ikut melakukan pelestarian lingkungan,” ujar General Manager PLN Kalbar, Ari Dartomo di Pontianak, Selasa.

Ia menjelaskan bahwa bantuan tersebut diperuntukkan mulai untuk penanaman 10 ribu pohon mangrove dan pembangunan fasilitas umum pada tahun 2018, penanaman kembali 10 ribu pohon mangrove dan pembangunan fasilitas lintasan pejalan kaki sepanjang 540 meter pada tahun 2019, serta pembuatan kantin tepi pantai untuk lapak berjualan bagi pelaku UMKM Desa SBBL serta perbaikan sarana dan prasarana lainnya yang dilaksanakan pada 2020 lalu.

Diakuinya, upaya penanaman pohon mangrove yang dilakukan, selain dapat menyelamatkan ekosistem alam dan mengurangi dampak abrasi yang disebabkan oleh ombak, juga mengurangi angka kemiskinan melalui pengembangan desa wisata.

Saat ini juga telah terpasang WiFi gratis untuk ruang publik, hasil kerjasama antara Diskominfo Kabupaten Mempawah dengan Icon + (anak perusahaan PLN) yang dapat dipergunakan oleh masyarakat termasuk para pelajar yang sedang belajar dengan sistem online, dan tentunya juga dapat dimanfaatkan oleh para pengunjung Cinta Mangrove Park.

“Kami berharap, melalui bantuan yang diberikan akan terbentuk Desa Mandiri yang dapat sejahterakan masyarakat sesuai dengan program Pemerintah Kabupaten Mempawah,” ujar Ari.

Sementara itu menurut Ketua BUMDES SBBL, Ishak Alqindi, bantuan yang diberikan PLN melalui berbagai program pelestarian lingkungan dan pemberdayaan masyarakat sangat membantu dalam meningkatkan kualitas hidup masyarakat desa untuk menuju Desa Mandiri.

Dengan dikembangkannya destinasi Cinta Mangrove Park ini maka banyak usaha-usaha rumahan yang berkembang, antara lain produk-produk olahan buah mangrove seperti sirup dan dodol, aneka produk kuliner, aneka olahan laut seperti ikan asin, terasi, dan lain-lain.

“Dengan banyaknya jumlah kunjungan wisatawan ke lokasi Cinta Mangrove Park ini maka hasil produksi para pelaku UMKM di Sungai Bakau ini akan laris terjual,” kata Ishak.

Saat ini, tambahnya, sedang dilakukan pemeliharaan dan pembenahan sarana dan prasarana yang telah dibangun, terutama sejak terjadinya banjir rob beberapa waktu lalu mengakibatkan beberapa fasilitas wisata yang mengalami kerusakan dan perlu segera diperbaiki.(Anjas)