Langsung istrinya menjawab ocehan suaminya “Sepatu mu itu masih bagus, masih bisa digunakan,” celotehnya sambil merebut uang dari tangan suaminya itu.
Pelaku yang marah karena uangnya diambil akhirnya gelap mata. Terlebih setiap omongannya selalu dijawab sang istri.
Iapun mencekik leher istrinya dengan sekuat tenaga hingga istrinya lemas tidak berdaya.
Sempat terjadi perlawanan saat itu, namun karena sang istri kalah kuat, akhirnya istrinya tidak bisa melawan suami yang seolah kemasukan setan.
Karena tidak bisa bernafas lagi, korban terjatuh dan pingsan.
Namun ketika itu menurut pengakuan Supriadi, ia masih bernyawa, karena masih mendengar dengkuran dari mulut suaminya.
“Nafasnya masih ada, saya masih mendengar seperti orang ngorok,” lanjutnya.
Emosi Supriadi masih memuncak saat itu, karena istrinya masih bernyawa dirinya menyeret istrinya ke bagian dapur.
Dia disana melihat sebuah ember yang berisi air sirih untuk pengobatan sang istri.
Disana ia membenamkan kepala sang istri hingga korban benar-benar tidak bernyawa.
“Usai membunuh istri saya, kemudian saya telepone ayuk saya di kampung, saya bilang sedang ribut dengan istri,” sambungnya.
Namun sayang, penyesalan datang belakangan. Pelaku akhirnya menyerahkan diri ke Polresta Barelang dan mengakui perbuatannya tersebut kepada petugas Jaga disana.
Artikel ini telah tayang di tribunbatam.id dengan judul Pembunuhan Sadis di Batam, Pelaku Cekik Istri dan Benamkan Kepala Korban ke Ember Hingga Tewas