Tim SAR Lanjutkan Pencarian Warga Tenggelam di Siret Asmat

oleh

Timika, KRsumsel.comTim SAR gabungan pada Jumat pagi kembali melanjutkan pencarian seorang warga yang dilaporkan terjatuh di Dermaga Yasakor, Distrik Siret, Kabupaten Asmat.

Kepala Kantor SAR Timika Monce Brury di Timika, Papua Jumat, mengatakan korban bernama Fransiskus Jokti (38) itu dilaporkan terjatuh lalu tenggelam di perairan Dermaga Yasakor, Distrik Siret, Kabupaten Asmat sejak Rabu (27/1) malam.

Kasus tersebut baru dilaporkan ke Pos SAR Agats Asmat pada Kamis (28/1) pagi.

Pencarian telah dilakukan sejak Kamis siang hingga petang, namun hingga pencarian dihentikan pada pukul 18.00 WIT, korban belum juga ditemukan.

“Tim kami tadi malam membuat bevak (bangunan sementara) di dekat lokasi kejadian agar pencarian pagi ini bisa lebih cepat dan efektif. Mudah-mudahan korban bisa segera ditemukan,” kata Monce.

Lokasi tenggelamnya korban berjarak sekitar 23 nautical mile dari Agats, ibu kota Kabupaten Asmat, dengan jarak tempuh sekitar satu jam perjalanan menggunakan perahu motor cepat.

Pos SAR Agats mengetahui kejadian itu atas laporan dari seorang warga bernama Tasman.

“Informasi yang kami terima, sejak Rabu (27/1) malam keluarga sudah melakukan pencarian, namun korban tidak ditemukan sehingga barulah Kamis pagi mereka datang melapor ke Pos SAR Agats,” jelas Monce.

Sebelumnya pada Rabu (27/1), Tim SAR Timika mengevakuasi tiga penumpang perahu motor dari perairan Pulau Puriri, Distrik Mimika Timur Jauh ke Timika

Ketiga penumpang perahu motor itu dievakuasi ke Timika setelah perahu yang mereka gunakan untuk menjaring ikan mengalami mati mesin di sekitar perairan Pulau Puriri.

Monce meminta para pengguna jasa pelayaran terutama perahu motor yang digunakan untuk mengangkut penumpang ataupun yang akan mencari ikan di sekitaran perairan Mimika hingga Asmat agar memperhatikan kondisi cuaca sebelum melaut.

Selain itu, katanya, pemilik perahu harus memperhatikan kondisi mesin dan ketersediaan bahan bakar minyak.

“Kondisi cuaca sekarang ini gelombang cukup tinggi ditambang angin yang kencang, tentu hal ini harus menjadi perhatian bagi siapapun yang akan berlayar baik untuk tujuan mengangkut penumpang maupun untuk keperluan mencari ikan,” ujar Monce.(Anjas)