Ia menjelaskan potensi cuaca tersebut terjadi di Kota Kupang, Kabupaten Kupang, Rote Ndao, Sikka, Timor Tengah Selatan, Timor Tengah Utara, Malaka, dan Belu.
Hujan di NTT saat ini sedang sampai pada puncaknya sehingga beberapa daerah di NTT mengalami hujan ekstrem yang bisa berujung pada terjadinya banjir.
Meski demikian secara umum curah hujan di NTT terbilang normal karena selama sepekan jumlah curah hujannya hanya berkisar dari 0-60 mili per hari.
Agung meminta agar masyarakat terus memantau perkembangan cuaca melalui kanal yang disiapkan BMKG dan menaati imbauan disampaikan agar tidak menjadi korban bencana alam seperti banjir dan tanah longsor yang bisa saja terjadi.
“Peringatan dini cuaca kami sampaikan melalui aplikasi info cuaca sehingga bisa setiap saat bisa dipantau masyarakat karena jika akan terjadi bencana maka selalu ada peringatan dini dari kami,” katanya.
Agung juga mengimbau masyarakat mempercayakan informasi terkait perkembangan cuaca dan potensi bencana dari BMKG.(Anjas)