“Sesuai Surat Edaran Kemenkes (Kementerian Kesehatan), rumah sakit diimbau meningkatkan 30 persen dari kapasitas, jadi sekarang ini kami sedang mencoba membuka satu bangsal lagi, di bangsal Melati,” kata Direktur RSUD Panembahan Senopati I Wayan Marthana Widiana di Bantul, Jumat.
“Kami alokasikan 10 sampai 16 tempat tidur, tetapi tergantung juga pada pengadaan SDM (sumber daya manusia), karena kita terbatas banget. Kami sudah buka juga pemanggilan relawan, tapi karena situasi begini, tidak banyak yang daftar,” katanya.
Dia mengatakan bahwa pengelola rumah sakit sudah mengajukan permintaan tambahan tenaga kesehatan ke Dinas Kesehatan Daerah Istimewa Yogyakarta namun belum dipenuhi karena tenaga kesehatan yang tersedia terbatas sedangkan rumah sakit yang membutuhkan tambahan tenaga banyak.
“Mungkin akan diplotkan ke tiga rumah sakit rujukan utama dulu, yakni RSUP Sardjito, RS UGM, dan RSPAD Hardjolukito untuk penambahan tenaga kesehatan,” katanya.
Wayan mengatakan bahwa tambahan bangsal untuk pasien COVID-19 diupayakan sudah siap pekan depan.
“Idealnya menurut bagian keperawatan kami itu, pasien COVID-19 satu tempat tidur, atau satu pasien ditangani tiga tenaga kesehatan. Jadi, kalau tambah 10 tempat tidur saja ya kita butuh 30 tenaga kesehatan,” katanya.
Wayan menjelaskan bahwa RSUD Panembahan Senopati semula hanya punya dua ruangan isolasi sesuai standar, namun sekarang rumah sakit sudah memiliki 32 ruangan isolasi dan lima ruangan yang direnovasi menjadi ruangan bertekanan negatif.
“Sekarang ini di ruangan VIP yang isinya satu kamar itu kami tempatkan pasien COVID-19, tidak campur dengan pasien lain. Jadi kami sudah korbankan dua ruang VIP,” katanya.
“Totalnya sekarang ada 32 ruangan isolasi. Sedangkan ICU hanya ada tiga tempat tidur untuk kasus-kasus yang kritikal, jadi masih terbatas sekali,” ia menambahkan.(Anjas)