“Dana penanganan COVID-19 tahun ini, termasuk dana untuk persiapan vaksin yang sebentar lagi datang, sudah kita masukkan dalam APBD 2021, yakni sekitar Rp10 miliar,” kata Sekretaris Daerah Pemerintah Kabupaten Mukomuko Marjohan dalam keterangannya di Mukomuko, Sabtu.
Ia mengatakan hal itu usai mengikuti rapat membahas APBD 2021 di Kantor DPRD Kabupaten Mukomuko.
Ia mengatakan dana penanganan COVID-19 di daerah ini sudah termasuk dalam tiga poin penting untuk dimanfaatkan dalam APBD tahun ini, selain dana untuk pemilihan kepala desa (pilkades) serentak.
“Dana sebesar ini selain untuk penanganan dan pencegahan penyebaran virus corona di daerah ini, dana ini juga bisa digunakan untuk persiapan daerah ini menerima pengiriman atau mengambil vaksin, lalu dana ini untuk vaksinasi COVID-19,” ujarnya.
Juru Bicara Satgas Penanganan COVID-19 Kabupaten Mukomuko Bustam Bustomo menyatakan saat ini pihaknya menggunakan biaya tak terduga (BTT) untuk pencegahan penyebaran dan penularan COVID-19 di daerah itu.
“Ada biaya tak terduga sebesar Rp1,1 miliar untuk penanganan COVID-19, termasuk untuk memperoleh hasil tes cepat COVID-19 milik warga daerah ini,” ujarnya.
Ia mengatakan biaya tak terduga ini juga untuk membiayai kerja sama dengan Unand Padang yang bisa memberikan hasil tes usap COVID-19 secara cepat kepada daerah ini.
Ia mengatakan Satgas Penanganan COVID-19 daerah bisa menggunakan biaya tak terduga tersebut karena dana tersebut untuk penanggulangan bencana, sedangkan COVID-19 termasuk bencana nonalam.
Satgas Penanganan COVID-19 Kabupaten Mukomuko mulai tahun ini melakukan pemeriksaan sampel usap COVID-19 warga setempat di Unand Padang karena bisa memberikan hasil lebih cepat.(Anjas)
