Akses Jalan Rusak Berat, Ekonomi Masyarakat Belitang Hulu dan Belitang Terancam Lumpuh

oleh
jykdtyk

SEKADAU, KRsumsel.com – Perekonomian masyarakat di Kecamatan Belitang dan Belitang Hulu Kabupaten Sekadau terancam lumpuh. Pasalnya dalam beberapa waktu terakhir, akses jalan menuju kedua kecamatan tersebut hampir lumpuh.

Kerusakan ruas jalan ini sebagai dampak dari curah hujan yang cukup tinggi dalam beberapa waktu terakhir di Kabupaten Sekadau. Sedangkan secara teknis, ruas jalan di SP 2 Kumpang Ilong dalam proses pengerjaan peningkatan badan jalan dari proyek rehabilitasi pasca bencana Dinas BPBD Sekadau.

Kamis (14/1) siang, beberapa perwakilan warga di kedua kecamatan mengeluhkan kerusakan akses jalan tersebut kepada Pemkab dan DPRD Sekadau.

“Aktifitas ekonomi masyarakat terhambat dan harga sembako melambung tinggi. Saat ini, harga LPG 3 Kg Rp 60.000, serta bensin Rp 12.000/liter,” tukas Jubi, salah satu perwakilan warga.

Bahkan, munurut dia, untuk dapat melewati akses jalan yang mengalami kerusakan itu, warga pengguna kendaraan roda dua harus mengeluarkan biaya tambahan untuk upah pikul kendaraan di tiga titik dengan kos sebesar Rp 120.000 per kendaraan.

Selain itu, Jubi juga menambahkan, beberapa dampak sosial lainnya dari kerusakan jalan tersebut, seperti tidak bisa dijualnya tandan buah sawit milik masyarakat ke pabrik.

“Atas nama masyarakat Belitang dan Belitang Hulu, kami meminta agar ada solusi dari Pemkab Sekadau untuk kelancaran ekonomi warga,” timpal Jubi.

Menurut Jubi lagi, kegiatan pembangunan seharusnya menimbulkan efek yang baik, bukan sebaliknya menciptakan kerusakan yang parah.

Ngala Pati selaku perwakilan warga lainnya menegaskan bahwa masyarakat tidak mengetahui teknis pelaksanaan, namun meminta solusi kepada pemerintah daerah. “Harus ada keputusan yang tegas oleh pemerintah. Dan saat ini ada penutupan jalan dan tulisan dengan spanduk bahwa jalan ditutup sementara, semakin mempersulit masyarakat saja,” papar Ngala.

Sementara itu, Kepala BPBD Sekadau Matius Jhon selaku dinas terkait pelaksanaan teknis proyek pasca bencana ini, menyampaikan permohonan maaf kepada marsyarakat Belitang dan Belitang Hulu serta para pengguna jalan.

“Kegiatan perbaikan jalan ini disebut peningkatan badan jalan pasca bencana banjir yang bersumber dari dana APBN, didasari ruas jalan tersebut selalu digenangi banjir di musim hujan. Kegiatan peningkatan badan jalan ini sebagai solusi dari permasalahan banjir, sesuai dengan ketinggian air di daerah tersebut,” papar Matius Jhon kepada perwakilan masyarakat.

Ia menjelaskan teknis pekerjaan peningkatan jalan terdiri dari dua pekerjaan dasar, yakni pemasangan batu di kiri kanan jalan dan penimbunan badan jalan. “Kami terus melakukan pemantauan proses pelaksanaan pekerjaan dengan meninjau ke lokasi,” tukas Jhon.

Menurutnya, kondisi di lapangan saat ini, ketinggian air sudah diatas badan jalan, sehingga solusi yang tepat adalah penimbunan.

Secara teknis pekerjaan proyek pasca bencana ini dilaksanakan oleh CV. Tiara Waringin Manunggal dengan pagu dana lebih dari Rp 4 miliar dengan masa pengerjaan 60 hari dan berakhir pada 8 Desember 2020.

Namun dikarenakan belum terselesaikan sepenuhnya, pelaksanaan pekerjaan diperpanjang selama 50 hari sampai dengan awal tahun 2021 ini.

Adapun ruas jalan yang dilakukan peningkatan sepajang 550 meter, dan saat ini dalam kondisi berlumpur disebabkan kondisi hujan yang terus-menerus terjadi hampir setiap hari.

Sementara, titik pengerjaan tersebut merupakan satu-satunya akses masyarakat Belitang dan Belitang Hulu menuju ibukota Kabupaten Sekadau. Demikian juga kendaraan angkutan orang dan barang.

Pasca berdialog dengan unsur pemerintah daerah, perwakilan masyarakat mendatangi DPRD Sekadau untuk meminta adanya solusi dan tanggapan wakil rakyat di DPRD.(****)