Jakarta, KRSUMSEL.com-Indonesia dan Korea berpeluang meraup banyak gelar di nomor ganda pada Asian Leg 2021. Ganda putra Mohammad Ahsan/Hendra Setiawan jadi salah satu yang difavoritkan.
Yonex Thailand Open akan menjadi momen perdana dimulainya kembali turnamen bulutangkis setelah sempat terhenti karena pandemi Corona.
Dimulai Selasa (12/1), ajang itu akan berlangsung selama kurang dari sepekan. Kemudian lanjut Toyota Thailand Open pada pekan berikutnya, dan ditutup BWF World Tour Finals mulai 27- 31 Januari.
Sayangnya, tiga turnamen itu tidak diikuti oleh pemain-pemain dari China dan Jepang. Mereka menarik diri lantaran wabah COVID-19 yang masih merajalela.
Sementara Indonesia, terkecuali Kevin Sanjaya Sukamuljo/Marcus Fernaldi Gideon, yang harus mengundurkan diri setelah Kevin dinyatakan positid COVID-19. Merah-Putih masih memiliki dua pasangan kuat yaitu Mohammad Ahsan/Hendra Setiawan dan Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto, serta juara junior Leo Rolly Carnando/Daniel Mathin.
Situasi itu pun menguntungkan Indonesia setidaknya bisa mengantongi gelar, syukur-syukur All Indonesian finals.
“Pesaing utama mereka saat ini hanyalah Kim Astrup/Anders Skaarup Rasmussen (Denmark), Aaron Chia/Soh Wooi Yik (Malaysia) dan Lee Yang/Wang Chi Lin (Taiwan),” bunyi laman BWF.
Selain ganda putra, di sektor ganda campuran, Indonesia juga punya potensi besar mengantongi gelar melalui Praveen Jordan/Melati Daeva Oktavianti.
“Banyak yang memfavoritkan Praveen Jordan karena ia merupakan pemain paling tak terduga di nomor ganda campuran. Bersama pasangannya (Melati Daeva), ia naik ke level yang berbeda,” tulis BWF.
“Hal itu terlihat pada Oktober 2019, Indonesia meraih gelar back-to-back di Denmark dan Prancis. Mereka juga berhasil menutup All England 2020 dengan gelar juara.”
Melati Daeva Oktavianti/Praveen Jordan (dok. Humas PBSI)
|
Selain itu, ditambah dengan pesaing berat mereka yaitu peringkat satu dan dua China Zheng Siwei/Huang Yaqiong dan Wang Yi Lyu/Huang Dongping batal tampil. Pasangan Jepang peringkat enam dunia, Yuta Watanabe/Arisa Higashini, juga mundur.
Pesaing terberat Indonesia datang dari Thailand, Dechapol Puavaranukroh/Sapsiree Taerattanachachai. Peraih medali perak kejuaraan dunia 2019 ini telah menjadi pasangan solid belakangan ini.
Hal tersebut tak lepas dari hasil mereka beberapa terakhir. Salah satunya All England 2019, yang mana mereka menjadi pasangan Thailand kedua yang mencapai final.
Saat itu, mereka harus puas menjadi runner up setelah dikandaskan Praveen/Melati dalam laga final dalam permainan rubber 15-21, 21-17, 8-21.
Korea punya tiga pasang unggulan di sektor ganda putri. Mereka ialah Lee So Hee/Shin Seung Chan, Kim So Yeong/Kong Hee Yong, dan Chang Ye Na/Kim Hye Rin. Mereka menempati top 10 ranking BWF.Indonesia berpotensi bersaing keras dengan Korea di sektor ganda putri. Setelah Jepang menyatakan mundur dari perhelatan tersebut, praktis tinggal Korea yang menjadi pesaing kuat Greysia/Apriyani.
Penampilan So Hee/Seung Chan tidak bisa dianggap remeh, meski catatan terbaik pasangan ini hanya sebagai semifinalis di All England 2020. Tapi pada 2019 mereka mampu capai tiga kali final di turnamen BWF level 500 dan 750, yang mana salah satunya juara di French Open.
Sementara itu, untuk pasangan So Yeong/Hee Yong yang kini berada di peringkat enam dunia cukup konsisten dalam penampilannya. Mereka dua kali masuk semi final dalam empat turnamen perorangan yang mereka ikuti.(aff/aff)