“Pasien yang dirawat dilaporkan sudah sembuh bertambah 39 orang, sedangkan konfirmasi kasus positif baru 16 orang,” kata Juru Bicara COVID-19 Aceh Saifullah Abdulgani di Banda Aceh, Senin.
Dia melanjutkan puluhan kasus warga yang telah terbebas dari infeksi virus corona itu paling banyak berasal dari Kabupaten Aceh Selatan, yakni 30 orang, Kota Subulussalam tiga orang, Langsa dan Aceh Singkil masing-masing dua orang serta masing-masing satu orang dari Aceh Tamiang dan Nagan Raya.
Sedangkan belasan warga yang baru terinfeksi COVID-19 meliputi asal Banda Aceh 10 orang, Kabupaten Aceh Besar dua orang dan masing-masing satu orang warga Aceh Utara, Lhokseumawe, Langsa dan warga luar Aceh.
“Alhamdulillah tidak ada korban COVID-19 di Aceh yang dilaporkan meninggal dunia pada hari ini,” kata Jubir yang akrab disapa SAG itu.
Dia menjelaskan kontak erat 16 penderita baru COVID-19 itu akan terus ditelusuri oleh tim surveilans untuk dilakukan pemeriksaan usap (swab) meski tidak menunjukkan gejala demam.
Ia mengatakan upaya penelusuran (tracing) tersebut akan menjadi lebih mudah dan cepat apabila para kontak erat kasus terkonfirmasi positif COVID-19 proaktif dan bersedia dilakukan tes usap oleh petugas kesehatan.
“Namun, fakta di lapangan banyak yang tidak bersedia dites usap dengan berbagai alasan,” kata SAG.
Pada kesempatan itu ia meminta masyarakat untuk selalu waspada dan disiplin menerapkan perilaku dengan 3M, yakni mencuci tangan, memakai masker, dan menjaga jarak, hindari orang-orang yang berkerumun di tempat umum, seperti warung kopi dan kafe.
“Praktik 3M itu cara yang efektif melindungi diri dari kontak erat COVID-19 yang belum terdeteksi di tengah-tengah masyarakat,” katanya.
Secara akumulatif kasus COVID-19 di Aceh mencapai 8.727 orang, di antaranya pasien yang masih dirawat 886 orang, yang sudah sembuh sebanyak 7.497 orang dan 344 orang meninggal dunia.(Anjas)
