“Saya menaruh harapan besar kepada kader NU secara umum, karena memang banyak sekali yang bisa kerjakan bersama-sama kaer NU dimana pun berada, di posisi apa pun,” kata Nova Iriansyah di Banda Aceh Sabtu.
Menurutnya, banyak sekali pekerjaan rumah (PR) pemerintah di Aceh yang baru dimulai dan belum diselesaikan dan harus diselesaikan.
Oleh karena itu, sinergitas antara NU dan Pemerintah Aceh harus dipertahankan, katanya menegaskan.
Di sisi lain, ia juga sepakat dengan harapan Wakil Ketua Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Marsudi Suud yang hadir dalam Konferensi Wilayah ke-14 Nahdlatul Ulama Aceh yang berlangsung sejak tanggal 25-27 Desember 2020 di Banda Aceh.
Menurutnya, sebagai seorang pemimpin harus ada yang akan ditinggalkan kepada pemimin dan generasi selanjutnya.
“Dan Legacy (warisan) itu bisa kita lakukan apabila sinergi pemerintah Aceh dengan kader NU bisa berjalan dengan baik,” kata Nova mengharapkan.
Sebelumnya saat membuka kegiatan Konferwil ke-14 Nahdlatul Ulama Aceh di sebuah hotel di Banda Aceh, Jumat malam, Gubernur Aceh Nova Iriansyah juga mengatakan dalam perjalanan sejarah di Tanah Air, Nahdlatul Ulama dikenal lebih tua di negeri ini.
“Jadi kalau ada oknum tertentu meragukannya, tentu orang tersebut harus kita ragukan,” kata Gubernur Aceh Nova Iriansyah saat memberi sambutan saat acara pembukaan disambut tawa hadirin.
Nova juga mengapresiasi kader NU khususnya Ketua Tanfizh PWNU Aceh H Faisal Ali dan jajaran, yang bisa diajak diskusi dan komunikasi bersama Pemerintah Aceh.
Menurut Nova, Pemerintah Aceh masih membutuhkan NU sebagai organisasi masyarakat dalam menjalankan pemerintahan di Aceh.(Anjas)
