“Kami mengajak seluruh warga menjadikan Natal sebagai momentum meningkatkan persaudaraan, persatuan, kesatuan dan toleransi serta kebersamaan antarumat beragama dalam menghadapi pandemi COVID-19,” kata Fairid di Palangka Raya, Jumat.
Apalagi,lanjut dia, saat ini seluruh masyarakat di Ibu Kota Provinsi Kalimantan Tengah ini sama-sama merasakan dampak penyebaran virus tersebut. Sehingga, semangat toleransi, rasa persaudaraan dan kebersamaan harus terus dipupuk agar masyarakat di “Kota Cantik” terus merasa nyaman dan aman serta terhindar dari paparan virus corona.
“Dalam mengatasi pandemi ini kita tidak dapat berjalan sendiri-sendiri. Perlu persatuan komitmen serta semangat bersama dalam memutus mata rantai penyebaran COVID-19,” kata Fairid.
Dalam rangka memastikan perayaan Natal di Kota Palangka Raya berjalan lancar, aman dan nyaman serta sehat sejumlah pihak terkait pun terus melakukan pengamanan dan memastikan seluruh gereja menerapkan protokol kesehatan dalam pelaksanaan ibadah.
Tim Satgas Penanganan COVID-19 pun terus melakukan pemantauan langsung ke gereja-gereja yang melaksanakan ibadah Natal.
Ketua Harian Satgas Penanganan COVID-19 Palangka Raya Emi Abriyani menerangkan pemantauan itu untuk memastikan seluruh gereja menerapkan protokol kesehatan.
“Protokol yang harus dipatuhi seperti adanya lokasi cuci tangan dilengkapi sabun dan menyediakan hand sanitizer. Setiap jemaat yang datang dicek suhu tubuh, membatasi jumlah jemaat maksimal 50 persen dan wajib menggunakan masker,” katanya.
Bahkan, lanjut dia, untuk memastikan tidak terjadi kerumunan dari jemaat Pemerintah Kota Palangka Raya melalui satgas menginstruksikan gereja membuat jadwal ibadah serta menyelenggarakan ibadah secara daring.
Masyarakat pun diminta dapat merayakan Natal 2020 secara sederhana dan menekankan persekutuan di tengah-tengah keluarga.(Anjas)
