Walhi Sulsel minta Gubernur Nurdin Perhatikan Warga Kepulauan

oleh

Makassar, KRsumsel.com – Wahana Lingkungan Hidup (Walhi) Sulawesi Selatan meminta Gubernur Sulawesi Selatan HM Nurdin Abdullah memperhatikan kondisi warga yang bermukim di daerah kepulauan, mengingat kondisi cuaca ekstrem pada musim hujan ini disertai angin kencang yang mengakibatkan gelombang laut naik ke wilayah perairan supermonde.

“Cuaca ekstrem dan La Nina akan sangat berdampak bagi kehidupan masyarakat kepulauan terutama bagi perempuan dan anak-anak. Untuk itu perlu perhatian pemerintah provinsi segera,” ujar Direktur Eksekutif Walhi Sulsel, Muhammad Al Amin di Makassar, Minggu.

PMenurut dia, Kota Makassar dan beberapa daerah di Sulsel telah memasuki musim hujan. Bahkan dari perkiraan BMKG, cuaca ekstrem dengan intesitas hujan sedang-lebat disertai angin kencang masih akan berlangsung hingga Senin, 21 Desember 2020.

Tidak hanya itu, genangan air meningkat mengakibatkan banjir di sejumlah ruas jalan protokol dan permukiman warga kota hingga ikut berdampak pada kawasan perkampungan warga yang berdomisili di pulau-pulau kecil.

“Di Pulau Kodingareng, warga harus mengungsi ke rumah keluarga mereka. Untuk itu, Gubernur Sulsel seharusnya tidak mengabaikan masalah masyarakat di pulau yang saat ini terdampak banjir,” papar dia.

Selain itu, hujan lebat disertai angin kencang di perairan supermonde membuat nelayan berhenti melaut. Akibatnya, para pencari ikan ini tidak memperoleh pendapatan, begitupun para juragan dan pedagang yang tinggal di pulau-pulau kecil tidak memperoleh hasil tangkapan.

Dengan melihat kondisi tersebut, kata dia, Gubernur Sulsel HM Nurdin Abdullah sebagai kepala daerah diminta peka terhadap keberlangsungan hidup para nelayan dan perempuan yang bermukim di pulau-pulau saat ini.

“Jangan karena masalah mereka menolak tambang pasir laut, lalu tidak diperhatikan, padahal mereka juga punya hak yang sama sebagai warga negara. Sebagai pimpinan daerah Pak Gubernur harus peka terhadap kondisi mereka saat ini,” ungkap Amin.

Bila melihat kondisi kekinian, terkhusus para nelayan dan pedagang kecil yang ada di Pulau Kodingareng dan pulau-pulau kecil lainnya sedang mengalami kesulitan ekonomi akibat tambang pasir laut ditambah cuaca ekstrem dengan hasil tangkapan ikan menurun drastis karena ombak tinggi serta hujan lebat.

“Semestinya Pak Prof Nurdin Abdullah disaat seperti ini hadir memberi perlindungan kepada nelayan, punggawa, juragan, pengepul ikan, pedagang kecil dan perempuan pulau. Kami berharap jangan biarkan masyarakat hidup dalam kesulitan seperti saat ini,” ucap dia.

Berdasarkan peringatan dini BMKG, diprediksi peningkatan tinggi gelombang mencapai 1,25 meter hingga 4 meter. Sementara kecepatan angin diprediksi 4-25 knot.(Anjas)