Tren Kasus Positif Baru COVID-19 di Mataram Meningkat

oleh

Mataram,KRsumsel.com – Tim Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Kota Mataram, Provinsi Nusa Tenggara Barat menyebutkan, tren kasus positif baru COVID-19 di wilayah ini dalam sepekan terakhir mengalami peningkatan.

“Meski peningkatannya tidak drastis, namun dalam sepekan ini memang terjadi penambahan kasus positif baru COVID-19 setiap hari. Bahkan pada Minggu (13/12-2020) terkonfirmasi 16 kasus positif baru dan tadi malam terkonfirmasi 7 kasus positif baru COVID-19 serta tidak ada pasien sembuh,” kata Anggota Tim Gugus Tugas Penanganan COVID-19 Kota Mataram I Nyoman Swandiasa, di Mataram, Minggu.

Swandiasa sekaligus Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika Kota Mataram, mengatakan, dengan terkonfirmasinya 7 kasus positif baru COVID-19 itu, maka berdasarkan data terakhir Tim Gugus COVID-19 Kota Mataram pada Sabtu (19/12-2020) pukul 22.00 Wita, kasus positif COVID-19 di Mataram secara akumulatif, tercatat 1.361 orang, 45 masih dirawat, sembuh 1.223 dan 93 orang dinyatakan meninggal dunia.

“Sebanyak 45 orang pasien COVID-19 yang masih dalam perawatan itu, ada yang melakukan isolasi mandiri karena kondisi baik, dan ada yang dirawat karena komorbid,” katanya.

Menurutnya, jumlah pasien yang dirawat itu meningkat jika dibandingkan pada minggu pertama Desember 2020, yang hanya tercatat 12 orang masih dalam perawatan.

Dikatakan, tren penambahan pasien COVID-19, mulai terjadi pada minggu kedua Desember 2020, dengan temuan kasus positif baru COVID-19 yang terkonfirmasi hampir setiap hari dengan jumlah lebih dari satu orang.

“Bahkan dalam sehari pernah tembus 16 orang yang terkonfirmasi positif,” katanya.

Sementara Kepala Dinas Kesehatan Kota Mataram dr Usman Hadi sebelumnya, mengatakan, penambahan kasus pasien positif baru COVID-19 di Mataram dalam beberapa hari terakhir ini bukan klaster pilkada, melainkan klaster perkantoran.

“Penambahan kasus positif COVID-19, sejak minggu kedua Desember 2020, merupakan klaster perkantoran. Saat terjadi tambahan pasien postif baru COVID-19 sebanyak 16 orang, ada sekitar 6 orang dari KPU Provinsi NTB dan sisanya instansi vertikal yang sudah melakukan perjalanan ke luar daerah,” katanya.

Begitu juga, lanjutnya, dengan tambahan pada pasien pada hari berikutnya, ada yang memiliki riwayat perjalanan ke luar daerah dan ada juga yang masih ditelusuri.

“Jadi ini bukan klaster pilkada, sebab untuk temuan kasus dari tempat pemungutan suara (TPS) tidak ada,” katanya.

Usman mengatakan, kasus COVID-19 ini sangat fluktuatif karena itu masyarakat perlu disiplin menerapkan protokol COVID-19 dengan 3M yakni memakai masker, mencuci tangan dan menjaga jarak.(Anjas)