“Kita lihat dulu berapa banyak kita dapat vaksinnya, baru akan memilih siapa saja yang siap duluan untuk divaksin,” kata Kepala Dinas Kesehatan Kota Bandarlampung, Edwin Rusli di Bandarlampung, Kamis.
Namun, dia memastikan sasaran vaksin untuk Bandarlampung sudah ada dan jumlahnya dapat diketahui seperti yang diinstruksikan pusat tenaga kesehatan, TNI/Polri lah yang akan didahulukan.
“Yang didahulukan divaksin mereka yang bergerak di depan namun kami belum siapkan berapa orangnya karena saat ini vaksin tersebut masih diuji di Balai Besar Pengawasan Obat dan Makanan (BBPOM),” kata dia.
Sementara itu, Ketua Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Cabang Bandarlampung, dr Aditya M Biomed mengungkapkan dirinya siap menjadi yang pertama divaksin di kota setempat asalkan Balai Besar Pengawasan Obat dan Makanan (BBPOM) sudah menyatakan kelayakannya.
“Saya setuju dengan PB IDI pusat jika anggotanya bisa untuk divaksin duluan. Untuk di Bandarlampung saya pun siap menjadi yang pertama divaksin tapi harus ada syaratnya,” kata Aditya.
Ia mengatakan bahwa syaratnya itu vaksin harus lulus uji oleh BBPOM dan mereka dapat menggaransi itu layak dan aman untuk digunakan.
“Kalau ada rekomendasi dari BBPOM, saya mau, tapi kalau belum kita juga ragu,” katanya.(Anjas)
