Catherine Wilson Sakau Saat Awal Dibekuk Polisi

oleh
oleh
catherine-wilson-1_43

Jakarta, KRSUMSEL.com – Artis Catherine Wilson disebut sempat mengalami sakau atau kecanduan narkoba saat awal menjalani masa hukumannya. Kejadian itu dijelaskan pihak kuasa hukumnya saat Catherine ditahan di Lemdiklat.

Verna Wahono menjelaskan hal itu karena adanya perubahan emosi terhadap diri Catherine. Bagi Verna hal itu terpengaruh dari zat adiktif yang dikonsumsinya.

Saat itu Catherine disebut kerap marah-marah. Ditambahkan Verna, perubahan emosi itu saja yang dirasakan Catherine pada awal ia dibekuk.

“Kalau itu mungkin saat zaman-zamannya dia masih di Lemdiklat ya, ada lah (sakau). Ada lah pasti dia ada kaya perubahan emosi. Kalau itu lebih ke arah perubahan emosi ya,” ujar Verna usai sidang Catherine di Pengadilan Negeri Depok, Selasa (15/12/2020).

“Zat adiktif kan macam-macam ya, dia lebih ke emosinya berubah-ubah. Yang namanya dia bisa marah-marah bisa ini gitu. Tapi selama ini perubahan emosi cuma itu doang sih, yang lain nggak,” sambungnya lagi.

Kejadian sakau yang menimpa Catherine saat itu hanya terjadi satu minggu pertama saja. Setelah itu Catherine sudah dapat kembali mengontrol dirinya.

“Cuma di seminggu awal dia begitu,” sahut Verna.

Lebih lanjut, hal tersebut juga menjadi salah satu keharusan Catherine untuk beradaptasi. Faktor tak bertemu keluarga, dengan emosi yang tidak stabil pun turut mempengaruhi keadaan Catherine saat itu.

“Seminggu awal pertama dia masuk dia begitu (sakau), ada lah dia mungkin syok juga, nggak ketemu keluarga,” ungkap Verna.

“Karena waktu di tempat sekarang pun dijalani, jadi dia sempat nggak ketemu keluarga, sempat emosinya nggak stabil,” sambungnya.

Setelah itu Verna menjelaskan Lemdiklat banyak melakukan penanganan terhadap Catherine yang sempat mengalami ketergantungan itu. Hal itu yang kini membuat Catherine kembali sehat seperti biasa.

“Kalau itu saya nggak tau program-programnya. Cuma selama di Lemkediklat itu ada beberapa program yang dilakukan dari pihak Lemdiklat ya. Terkait dengan programnya sendiri untuk penanganan rehabilitas kan juga ada. Kalau secara ininya saya kurang tahu,” tutup Verna.(*)

SUMBER