“Berdasarkan laporan yang diterima KPU, tingkat partisipasi pemilih pada pilkada kali ini di masing-masing TPS hanya sekitar 80 persen saja,” katanya di Palu, Jumat.
Memang, kata dia, untuk mencapai tingkat pemilih sesuai yang diharapkan pemerintah dan KPU tidak semudah apa yang direncanakan. Apalagi pelaksanaan pilkada di tengah pandemi COVID-19.
Dia mengatakan masyarakat masih banyak yang khawatir dan takut untuk menuju ke TPS saat pilkada pemungutan suara berlangsung, sebab pandemi COVID-19.
Kata Agussalim, seluruh lapisan penyelenggara sudah maksimal melakukan berbagai pencerahan dan sosialisasi pada semua segmen pemilih yang tersebar di 46 kelurahan dari delapan kecamatan di Kota Palu.
Namun demikian, kata dia, yang patut disyukuri, pelaksanaan pilkada berlangsung aman dan lancar.
“Tidak ada hambatan berarti,” ujarnya.
Agussalim mengatakan saat ini masih sementara perhitungan dan rekapitulasi suara hasil pemungutan suara di masing-masing kelurahan.
KPU menjadwalkan untuk perhitungan dan rekapitulasi tingkat kecamatan akan dilakukan dari 10-15 Desember 2020.
Sementara mengenai tingkat partisipasi pemilih, dia mengatakan masih menunggu hasil perhitungan dan rekapitulasi suara di tingkat kota.
Tetapi,KPU Palu berharap tingkat partisipasi pemilih bisa di atas target nasional yakni 77,5 persen.
Pilkada di Palu untuk gubernur/wakil gubernur diikuti dua pasangan calon.
Sementara untuk wali kota dan wakil wali kota Palu diikuti sebanyak empat pasangan calon.(Anjas)