Wali Kota Batam Ajak Masyarakat Tidak Khawatir ke TPS

oleh

Batam, KRsumsel.com – Wali Kota Batam Kepulauan Riau, Muhammad Rudi, mengajak masyarakat tidak khawatir untuk datang ke tempat pemungutan suara, karena penyelenggara sudah membuat protokol kesehatan untuk memutus mata rantai penularan COVID-19.

Ia juga meminta masyarakat tidak resah dengan banyaknya jumlah petugas KPPS yang reaktif dalam tes cepat COVID-19.

“Reaktif bukan berarti positif. Reaktif bukan berarti ada Virus Corona (di tubuhnya),” kata Wali Kota di Batam, Senin.

Wali Kota menjabarkan, saat ini terdapat lebih dari 4.000 orang warga setempat yang dinyatakan positif COVID-19, 820 orang di antaranya masih dalam perawatan.

Artinya, kata dia, COVID-19 telah berada di tengah-tengah kehidupan masyarakat. Karenanya tidak perlu takut.

“Enggak usah takut. Kita kuat. Tapi protokol kesehatan tetap wajib dijalankan,” kata dia.

Dalam kesempatan itu, ia juga menyampaikan alat pelindung diri untuk petugas penyelenggara di TPS sudah disiapkan KPU.

Secara teknis, KPU juga sudah mengatur pelaksanaan pilkada agar tidak ada penularan COVID-19.

Sementara itu, KPU membebastugaskan petugas Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) yang diketahui reaktif dalam dua kali tes cepat COVID-19, hingga yang bersangkutan dinyatakan sembuh oleh pihak berwenang.

Ia menyatakan, KPPS yang dalam tes cepat COVID-19 pertama dinyatakan reaktif, maka harus menjalani tes kedua. Dan apabila dalam tes lanjutan itu hasilnya nonreaktif, baru bisa menjalankan tugasnya.

Berdasarkan data KPU hingga 3 Desember 2020, terdapat 609 orang yang dinyatakan reaktif dalam tes cepat COVID-19, dari total sekitar 17.000 petugas.

Tes cepat dinilai kurang akurat, sehingga tidak bisa menjadi patokan utama dalam keputusan penugasan KPPS.

“Kami minta dilakukan ‘rapid’ tes sekali lagi. Jika yang kedua nonreaktif maka bisa bertugas. Untuk yang reaktif kami minta untuk melakukan isolasi mandiri di rumah,” kata Herrigen.(Anjas)