Polda Sumbar Kerahkan 1.234 Personel Amankan Pemungutan Suara

oleh

Padang, KRsumsel.comKepolisian Daerah (Polda) Sumatera Barat mengerahkan 1.234 personel kepolisian dalam mengamankan pelaksanaan pemungutan suara pada Pilkada serentak 9 Desember 2020 di daerah itu.

“Personel ini akan membantu pengamanan pelaksanaan tahap pemungutan suara,” kata Kabid Humas Polda Sumbar Kombes Pol Satake Bayu di Padang, Senin.

Selain itu untuk jumlah personel Polres di jajaran Sumatera Barat berjumlah 4.501 personel.

“Total ada 6.735 personel yang turun ke seluruh daerah untuk mengamankan pelaksanaan pemungutan suara,” kata dia.

Menurut dia petugas akan bertugas di Tempat Pemungutan Suara (TPS) yang tersebar di seluruh Sumatera Barat.

“Mereka akan bekerja sama dengan linmas untuk mengamankan pelaksanaan Pilkada,” kata dia.

Sebelumnya Polda Sumatera Barat memetakan 293 Tempat Pemungutan Suara (TPS) di Sumatera Barat dalam kategori sangat rawan di Pilkada serentak yang akan digelar pada 9 Desember 2020.

Kapolda Sumatera Barat Irjen Pol Toni Harmanto mengatakan pemetaan ini bertujuan untuk mengantisipasi pelanggaran dan memastikan pelaksanaan Pilkada berjalan aman dan lancar.

Sebanyak 293 TPS itu berada di sejumlah kota dan kabupaten yaitu 209 TPS di wilayah hukum Polres Kepulauan Mentawai, 35 TPS di wilayah Polres Solok Kota, 25 TPS di wilayah Polres Solok Selatan, 10 TPS di wilayah Polres Payakumbuh.

Setelah itu sembilan TPS di wilayah Polres 50 Kota, empat TPS di wilayah hukum Polres Padang Panjang dan satu TPS di wilayah hukum Polres Dharmasraya.

Menurut dia TPS dikatakan masuk dalam kategori sangat rawan karena ada beberapa kriteria mulai dari lokasi TPS yang sulit dijangkau dan membutuhkan waktu tiga jam perjalanan menuju daerah tersebut, kemudian masyarakat setempat pernah terlibat konflik vertikal maupun horizontal, masyarakat di lokasi tersebut tidak kooperatif dan cenderung anarkis.

Bahkan kategori sangat rawan ini memiliki ciri masyarakat bersikap tidak percaya dengan kebijakan pemerintah saat ini dan berupaya menggagalkan pemilu.

“Kita sudah melakukan rayonisasi dan pemetaan potensi kerawanan. Kita juga menempatkan Brimob ke lokasi yang dianggap sangat rawan,” kata dia.(Anjas)