“Mahasiswa atau santri di Mahad Aljamiah, harus memiliki kompetensi membaca dan menulis Al Quran,” ucap dia di Palu, Senin.
Mahad Aljamiah, kata dia, satu lembaga yang dimiliki IAIN Palu yang berciri seperti pondok pesantren.
Oleh karena itu, sebut dia, Mahad Aljamiah harus mengasah kemampuan mahasiswa untuk membaca dan menulis Al Quran.
“Agar santri atau mahasiswa yang ada di dalam asrama ini harus menampilkan keunggulan yang lebih dibandingkan dengan mahasiswa yang lain, khususnya dari segi baca tulis Al Quran, bahasa asing Inggris dan Arab, dan pemahaman agama yang lebih luas,” ujarnya.
Selain itu, Mahad Aljamiah perlu melakukan pembinaan etika dan moral secara berkesinambungan agar mahasiswa memiliki karakter dan akhlak yang baik di lingkungan kampus, Mahad Aljamiah, dan masyarakat.
Abidin Djafar juga mengingatkan kepada mahasiswa yang ada di Mahad Aljamiah untuk terus belajar agar unggul secara akademik di lingkungan kampus.
“Jika ada santri atau mahasiswa di Mahad Aljamiah yang tidak berprestasi secara akademik, maka sebaiknya tidak lagi tinggal di Mahad Aljamiah,” ujarnya.
Ia mengutarakan Mahad Aljamiah menjadi tempat pertama pembinaan mahasiswa IAIN Palu, di mana ketika mahasiswa baru selesai membayar SPP langsung mengikuti pembinaan di Mahad Aljamiah, sebelum mengikuti orientasi pengenalan kampus dan kuliah.
“Pembinaan di Mahad meliputi keagamaan yang di dalamnya termasuk moderasi beragama, Pancasila, kebangsaan, Bahasa Arab dan Inggris, kepemimpinan, adab, dan baca tulis Al Quran,” katanya. (Anjas)